RAYA- Rektor Universitas Muhammadiyah () , Prof. Dr. H. , SE., MM mengeluarkan imbauan agar para akademisi di kampus itu tetap menjaga iklim akademik di dalam kampus, dalam suasana hiporia pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Di terdapat dua agenda Pilkada yang akan diikuti oleh Masyarakat Kota Palu, termasuk di dalamnya adalah warga Kampus Unismuh Palu, yakni Pemilihan Pasangan Calon Gubernur periode 2024-2029 dan Pemilihan Calon Wali Kota Palu periode 2024-2029.

Sebagai masyarakat akademik, akademisi Unismuh Palu baik itu , dosen, maupun staf administrasi tidak dilarang melakukan diskusi terkait Pilkada termasuk adu argument. Namun harus tetap dalam iklim akademik dan ilmiah, yang diperdebatkan adalah Visi Misi para kandidat kontestan, bukan hal-hal yang tidak suptansif yang dapat melahirkan perpecahan di kalangan akademisi kampus.

Apa lagi katanya kegiatan yang bersifat kampanye mengajak orang memilih pasangan calon tertentu. “Namanya akademisi itu pemikir, maka yang didiskusikan itu bisa melahirkan ke maslahatan, seperti visi misi kandidat, apasih kelebihan dan kekurangannya, bukan kekurangan kandidat dan keluarganya dan lain-lain yang bisa memecah belah,”sebutnya, Jumat (4/10/2024).

Terkait hak memilih kata Prof Rajindra, serahkan kepada setiap individu, tidak dibenarkan memaksakan pilihan kepada orang lain. Hal ini bukan berarti melarang ekspression politik, namun lebih kepada menekankan bahwa isu-isu politik praktis harus sementara ditinggalkan saat berada di dalam kampus.

Sementara itu, mahasiswa Unismuh Palu juga diimbau untuk menjadi mahasiswa yang cerdas dan kritis dalam menganalisis politik yang diterima. Prof. Rajindra mendorong mereka untuk aktif dalam diskusi dan debat terkait isu-isu politik, tetapi tetap menjaga sikap netralitas saat berada di kampus.

Rektor juga menekankan pentingnya pendidikan politik bagi mahasiswa, sehingga mereka dapat memahami proses demokrasi dengan baik. Dia berharap bahwa mahasiswa Unismuh Palu akan menjadi generasi yang berperan aktif dalam membangun masyarakat demokratis yang adil dan beradab.

Kata Prof. Rajindra menjaga netralitas kampus adalah tanggung jawab bersama seluruh civitas academika Unismuh Palu. Dengan mengikuti prinsip ini, kampus dapat tetap menjadi tempat yang aman dan mendukung perkembangan ilmu pengetahuan tanpa terpengaruh oleh politik praktis eksternal. “Sebagai kampus yang berkomitmen pada etika akademik dan moral, Unismuh Palu siap memberikan contoh yang baik dalam menjaga netralitas di tengah riuhnya pesta demokrasi 2024,”sebutnya lagi. ENG