RAYA- Peserta program Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah Aisyiyah (KKN MAS) Universitas Muhammadiyah () yang di tempatkan di Surakarta, Jawa Tengah, besok secara resmi akan ditarik kembali setelah mereka menyelesaikan semua program kerjanya.

Sebelumya, Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat (LPPM) Unismuh Palu mengirim sebanyak 20 orang mengikuti program KKN MAS tersebut dilepas oleh Wakil Rektor 1 Dr. Sudirman, S.KM., M.Kes di gedung LPPM Unismuh Palu, Senin (29/7/2024), didampingi oleh Ketua Devisi Penelitian dan Pengabdian LPPM Unismuh Palu, Dr. Rukhayati, SE., MM.

Para peserta KKN MAS Unismuh Palu ini tidak dalam satu kelompak, karena setiap peserta dari PTMA yang sama akan dipisahkan dan bergabung dengan peserta dari PTMA yang lain.

Dengan mengusung tema utama “ dan Inovasi Daerah”, mereka bergabung dengan 1.500 mahasiswa diantaranya 750 mahasiswa dari 46 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) se , serta 750 mahasiswa UMS. Jumlah ini yang disebar di 79 desa di Kabupaten Sukoharjo dan 71 desa di Kabupaten Karanganyar.

“KKN MAS akan ditarik tanggal 12 September 2024, saat ini tim penarikan sudah menuju ke Surakarta,”jelas Dr. Rukhayati, Selasa (10/9/2024).

Rukhayati mengatakan, pada dasarnya KKN MAS sama dengan KKN reguler, hanya saja KKN MAS ini berkolaborasi dengan seluruh Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) se Indonesia, begitu juga dengan program, mereka bersama-sama melakukan pengabdian di masyarakat.

Sejumlah program utama peserta KKN MAS diantaranya mengadakan sosialisasi hidup sehat sesuai gizi seimbang di tiap posyandu balita Desa Jatirejo. Kegiatan ini diadakan sebanyak tiga kali di tiap-tiap dukuh yang berbeda, antara lain Dukuh Candi, Dukuh Jatirejo, dan Dukuh Sabrang.

Selain itu, KKN MAS juga mengadakan sosialisasi dan NIB dan  Sertifikasi Halal di sejumlah kelurahan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan UMKM dalam mendapatkan NIB dan sertifikasi halal.

Selama sosialisasi, UMKM diberikan penjelasan secara detail tentang pentingnya NIB dan sertifikasi halal untuk produk makanan minuman. Dengan memiliki NIB, pelaku usaha dapat lebih mudah mendapatkan akses yang lebih luas dalam memasarkan produknya.

Tidak sedikit juga diantara mereka menyempatkan diri melaksanakan kegiatan rutin mengajar di sejumlah sekolah dasar, diantaranya SDN 02 Petung, Desa Petung, Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar.

Tidak kalah menarik adalah Mahasiswa KKN MAS kelompok 56 berhasil menciptakan inovasi baru dalam program pengabdiannya di salah satu Taman Kanak-Kanak (TK) di Dusun Gendengan Desa Wirun. Mereka membangun sebuah Taman Lalu Lintas sebagai media untuk mengenalkan aturan keselamatan jalan raya kepada anak-anak usia dini. ENG