LEMBAGA Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Tengah pada 7 September 2024 menggelar Dialog Publik bertajuk Mengenal Visi Misi Membangun berkemajuan. Sebuah kegiatan yang digagas untuk meminta para bakal calon Gubernur Sulteng memaparkan visi dan misinya di hadapan warga perserikatan Muhammadiyah.

Saat ini, ada tiga bakal pasangan calon yang telah mendaftarkan diri ke KPU Sulteng yaitu Pasangan Anwar Hafid dan Renny Lamadjido (Anwar-Renny), pasangan Ahmad Ali dan Abdul Karim Aljufri (AA-AKA), dan pasangan Rusdy Mastura dan Sulaiman Agusto Hambuako (Rusdy-SAH).

Giliran pertama pada 7 Septembar 2024 adalah giliran pasangan Anwar-Renny. Sementara dua pasangan lainnya AA-AKA dan Rusdy-SAH akan terjadwal berikutnya, menunggu kesediaan berdasarkan hasil komunikasi pihak LHKP dengan dua paslon tersebut.

Yang menarik dari dialog itu, pasangan Anwar-Renny. dinilai cukup berani memberikan janji kepada warga Muhammadiyah. Paling tidak, terdapat tiga janji pokok yang dilontarkan Paslon berslogan Berani ini, yakni pertama, akan melibatkan warga Muhammadiyah sebagai tenaga ahli.

Kedua, dalam melakukan Evaluasi APBD setiap tahun, akan melibatkan perguruan tinggi, termasuk Universitas Muhammadiyah, dan ketiga, akan membantu secara maksimal berdirinya Fakultas Kedokteran di Universitas Muhammadiyah , termasuk bantuan lainnya.

Meskipun saat itu, Anwar Hafid dan Renny Lamadjido juga mengungkapkan Nawacita Berani. Dua diantaranya adalah Berani Cerdas dan Berani Sehat, yang dinilai panelis, Moh Yusuf Hasmin, sesuai dengan apa yang menjadi Muhammadiyah selama ini.

Disamping itu, ada program Sulteng Nambaso yang merupakan singkatan dari Anak Miskin Bisa Sekolah, juga sejalan dengan cita-cita Muhammadiyah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Itu dibuktikan dengan banyaknya sekolah dan perguruan tinggi Muhammadiyah. Begitu pula sektor Kesehatan, yang menjadi konsen Muhammadiyah selama ini, yang dibuktikan dengan banyaknya berdiri klinik kesehatan, rumah sakit, dan sarana kesehatan lainnya.

Lepas dari hal tersebut, melalui tulisan ini, penulis mencoba fokus pada keberanian janji pokok Paslon Anwar-Renny ini. Janji Pertama, adalah terkait Tenaga Ahli (TA) Gubernur. Orang Muhammadiyah Sulteng akan dilibatkan sebagai TA Gubernur. Sebuah cita-cita positif, karena selama ini, TA Gubernur hanya di isi oleh tim sukses saja.

Namun Pertanyaannya, orang tersebut siapa dan ahlinya di bidang apa. Memang selama ini, orang Muhammadiyah dikenal dengan intelektualitasnya dan ditempatkan di bidang manapun pasti bisa dan bekerja dengan sungguh-sungguh.

Oleh karena Anwar Hafid tidak merinci, maka hal itu masih menjadi misteri. Bahkan semisteri, apakah benar ketika terpilih nanti, akan ditepati atau hanya sekadar janji saat ini, karena lumrah setiap janji politisi sulit ditunaikan.

Jika melihat komposisi TA Gubernur Sulteng saat ini, terdapat beberapa bidang dan satu kepala sekretariat, diantaranya bidang peningkatan ketahanan pangan, , perkebunan, horti kultura, peternakan dan sumberdaya alam.

Kemudian bidang stabilitas , peningkatan fiskal dan daerah, lalu bidang percepatan penanggulangan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat, bidang percepatan pembangunan infrastruktur, penanggulangan dan hukum, bidang percepatan peningkatan pelayanan pemerintahan, reformasi birokrasi dan pengembangan sumberdaya manusia, bidang komunikasi publik, dan kepala sekretariat. Pertanyaannya, orang Muhammadiyah ditempatkan di bidang mana?.

Janji kedua, akan melibatkan Universitas Muhammadiyah dalam melakukan evaluasi APBD setiap tahun. Saat ini, di Sulteng, terdapat dua Universitas Muhammadiyah yaitu Universitas Muhammadiyah Palu dan Universitas Muhammadiyah Luwuk Banggai.

Pertanyaannya, universitas mana yang akan dilibatkan oleh Anwar-Renny nantinya, atau kedua universitas Muhammadiyah tersebut akan dilibatkan?. Hal itu yang tidak disampaikan secara terinci, sehingga lagi-lagi masih menjadi misteri. Namun demikian, hal itu dinilai sudah merupakan langkah berani dalam mengumbar janji di hadapan warga Muhammadiyah Sulteng.

Janji ketiga, membantu secara maksimal berdirinya Fakultas Kedokteran di Universitas Muhammadiyah Palu. Janji ini dilontarkan oleh Renny Lama djido untuk memberikan keyakinan bahwa rencana berdirinya fakultas kedokteran yang saat ini segera terwujud, tentu ada peran dia. Bagi sebagian audience, janji tersebut bukan mustahil karena selama ini, Renny juga telah banyak membantu berdirinya Klinik Sitti Fadilah Supari yang sebentar lagi juga dijanjikan untuk menjadi rumah sakit sebagai penunjang fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Palu.

Saat ini, FakultasKedokteran Universitas Muhammadiyah Palu dalam proses finishing, tentu jika Paslon  Anwar-Renny terpilih, maka akan semakin mulus berdirinya fakultas tersebut. Bahkanakan dibantu dari sisilainnya. Kira-kira begitulah isyarat yang diberikan saat dialog tersebut. Namun lagi-lagi, semua itu masih sekadar bentuk keberanian dari Paslon yang diusung oleh , , dan PBB ini.

Mungkin janji Paslon Anwar-Renny tersebut, seolah menjawab penyampaian Ketua PWM Amin Parakkasi saat membuka kegiatan, yang juga dipertegas oleh Panelis Prof Khairil, yaitu apa yang bisa diberikan oleh Muhammadiyah kepada mereka.

Walaupun spontan Anwar Hafid menjawab bahwa itu sulit dijawab, karena dia mengharapkan pertanyaan sebaliknya yakni apa yang akan diberikan oleh Paslon Anwar-Renny kepada Muhammadiyah. Tetapi dengan tiga janji berani itu, sepertinya sudah mempertegas jawaban dari pertanyaan tersebut. Apakah jawabannya terbalik, itu tidak penting lagi, tetapi yang penting adalah setelah berani berjanji, apakah nanti setelah terpilih, berani pula menepati janji. Itulah yang dinantikan.

Bagi Muhammadiyah, yang penting adalah Pilkada ini berjalan lancar dan damai, siapapun pemimpin yang terpilihnantinya, wajib memberikan perhatian kepada Masyarakat Sulteng. Di Sulteng menurut klaim KetuaPWM Sulteng, Amin Parakkasi saat ini, paling tidak terdapat sekitar203.700 pemilih dari Warga perserikatan Muhammadiyah yang terbagi dalam tiga kelompok yaitu Pengurus, Kader, dan Simpatisan.

Jumlah itu sama dengan jumlah penduduk di salah satu kabupaten, sehingga sebagai bagian dari elemen bangsa dan sebagai organisasi yang lebih dululahir dari NKRI, maka Muhammadiyah memiliki kewajiban dan tanggung jawab penuh dalam melahirkan pemimpin yang Amanah, Sidiq, Tablik, dan Fathonah. Tentu warga Muhammadiyah Sulteng tetap menantikan Paslon AA-AKA dan Paslon Rusdy-SAH untuk berdialog memperkenalkan Visi Misi Membangun Sulteng berkemajuan.(*)

*) Penulisadalah Dosen Universitas Muhammadiyah Palu / Wakil Ketua .