SULTENG RAYA – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, bersama sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, menyambut kedatangan Sekretaris Parlemen Negara Jerman, Barbel Kofler bersama rombongan di TPA Kawatuna, Kota Palu, Rabu (25/10/2023).
Kunjungan tersebut untuk melihat secara langsung pemanfaatan fasilitas TPA Kawatuna, yang telah selesai dibangun melalui Proyek Programme for Earthquake and Tsunami Infrastructure Reconstructive Assistance (PETRA) United Nations Development Programme (UNDP), didanai Pemerintah Jerman melalui Bank Pembangunan Jerman (KfW).
“Rekonstruksi TPA Kawatuna adalah salah satu dari beberapa bantuan yang diberikan kepada Kota Palu. Selain itu juga, ada beberapa sekolah dan hal yang sangat penting adalah bantuan kepada RS Anutapura,” kata Wali Kota Hadianto.
Ia mengungkapkan, setelah dilanda bencana gempa, tsunami, dan likuefaksi pada 2018 silam, Kota Palu banyak mengalami kehancuran, sehingga dukungan dan bantuan banyak diberikan baik dari dalam maupun luar negeri.
Setelah beberapa tahun pascabencana tersebut, kata dia, Kota Palu semakin baik dan menunjukkan perubahan luar biasa, berkat dukungan dari semua pihak, termasuk dari Pemerintah Negara Jerman.
“Oleh karena itu, pada kesempatan ini, karena ini adalah pertama kalinya saya bertemu anda semua, saya ingin mengucapkan terima kasih sekali lagi kepada anda, atas kebaikan, dukungan, dan semua hal yang telah diberikan kepada kami,” ungkap wali kota.
Ia berharap, kerja sama antara Pemerintah Negara Jerman dan Pemerintah Kota Palu ini, dapat berjalan dengan baik dan hubungan keduanya semakin erat di masa depan.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Hadianto melakukan penandatanganan plakat rekonstruksi TPA Kawatuna dari proyek PETRA UNDP, bersama Sekretaris Parlemen Negara Jerman, Barbel Kofler dan Kepala Perwakilan UNDP Indonesia, Norimasa Shinomura.
SEJUMLAH FASILITAS DIBANGUN KEMBALI
Sebagai informasi tambahan, sejumlah fasilitas di TPA Kawatuna dibangun pihak UNDP melalui program PETRA, diantaranya rekontruksi instalasi pengolahan Lindi, pembentukan kembali, pembatasan dan penutupan Sel-2. Kemudian, pembangunan Sel-3, sistem pengumpulan gas TPA, jalan dan drainase, pagar parimeter dan zona penyangga.
Selain itu UNDP juga membangun kembali Kantor TPA, bengkel alat berat, fasilitas pemindahan material dan pos jaga.
Proyek PETRA UNDP adalah proyek hibah rekonstruksi pascabencana didanai Pemerintah Jerman melalui Bank Pembangunan Jerman (KfW) menyasar rekonstruksi terhadap 32 fasilitas di Sulawesi Tengah dan 23 fasilitas di Nusa Tenggara Barat.
Selain revitalisasi TPA Kawatuna, UNDP bersama KfW melalui program PETRA juga merekonstruksi dua bangunan di RSUD Anutapura Palu, terdiri dari gedung rawat inap Murai dan Stroke Center. Kemudian, merekonstruksi dua bangunan farmasi, serta restorasi transformer, panel distribusi utama, jaringan dan instalasi daya
Berdasarkan informasi dihimpun, melalui UNDP, PETRA merupakan suatu dukungan terhadap upaya Pemerintah Indonesia, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah untuk pemulihan pascabencana.
Hal itu sebagai respon terhadap bencana gempa bumi berkekuatan 7,4 SR pada 28 September 2018 silam disusul terjadinya tsunami dan suatu fenomena langka yaitu likuefaksi.
PETRA yang notabene dana hibah Pemerintah Jerman melalui KfW itu, dilaksanakan UNDP Indonesia dalam rangka kerja sama dengan BNPB dan Bappenas, sebagai kelanjutan program kemanusiaan UNDP selama masa tanggap darurat akhir 2018 lalu.
Penetapan prioritas sasaran rekonstruksi proyek PETRA melalui konsultasi dengan masyarakat, pemerintah daerah dan Pemerintah pusat pada 2019.
Mulai dari asesmen awal tim UNDP, pengusulan sasaran potensial oleh pemerintah daerah, proses verifikasi dan validasi bersama BNPB dan Bappenas, berdasarkan delapan readiness criteria.
Kemudian dirampungkan melalui penandatanganan Berita Acara Kesepakatan Rapat Koordinasi dan Verifikasi usulan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah pada 2019 untuk pemanfaatan Hibah KfW-UNDP difasilitasi Sekretariat IMDFF-DR di Kota Palu pada Mei 2019.
Tujuan utama proyek PETRA adalah mendukung upaya rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur untuk pemulihan komunitas terdampak bencana.
Secara khusus, terdapat dua keluaran dari proyek tersebut, yakni rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur dasar layanan publik yang rusak berat dengan mempertimbangkan kebutuhan gender dan hal-hal lain terkait gender.
Kemudian, rehabilitasi rekonstruksi ekonomi masyarakat untuk meningkatkan penghidupan yang lebih tangguh dan berkelanjutan baik bagi laki-laki dan perempuan. HGA