SULTENG RAYA – Upaya menghadirkan keadilan energi dan pemerataan ekonomi hingga wilayah pesisir terus dijalankan Pemerintah. Di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) meninjau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Nelayan yang memberi kemudahan bagi nelayan memperoleh Bahan Bakar Minyak (BBM) dan lokasi yang lebih dekat dari tempat tinggal.
SPBU Nelayan tersebut dikelola koperasi nelayan dengan dukungan kredit permodalan dari Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan. Anggota Komite BPH Migas, Erika Retnowati menyampaikan keberadaan SPBU Nelayan membawa manfaat nyata bagi aktivitas melaut nelayan.
“Para nelayan sangat bersyukur dengan adanya SPBU Nelayan ini karena dapat membeli BBM dengan harga yang sesuai dengan harga yang sudah ditetapkan Pemerintah, contohnya solar. Tadi kami sempat bertanya pada pengelola dari SPBU Nelayan ini, biasanya nelayan membeli solar itu bervariatif sekitar Rp.3.000 hingga Rp. 4.000 / liter diatas harga Solar di SPBU yang peroleh dari pengecer sekitarnya. Dan dengan adanya SPBU Nelayan ini, mereka bisa membeli langsung dengan harga Rp. 6.800 per liter,” terangnya, Minggu (21/12/2025).
Selain perbedaan harga yang cukup signifikan, nelayan juga terbantu dari sisi jarak tempuh. Sebelumnya, SPBU terdekat berjarak sekitar 21 kilometer sehingga memerlukan waktu dan biaya tambahan. Erika menambahkan, nelayan di Donggala telah memahami mekanisme penggunaan Surat Rekomendasi untuk pembelian BBM subsidi dan kompensasi.
“Jadi ketika kami datang ke sini, solarnya baru satu hari disalurkan. Sedangkan untuk pertalite telah seminggu diperjualbelikan. Di sini juga menyalurkan pertamax (BBM nonsubsidi) untuk masyarakat umum,” tambahnya, seraya mengungkapkan bahwa minat masyarakat terhadap BBM nonsubsidi di SPBU Nelayan ini tergolong tinggi.
Anggota Komite BPH Migas, Harya Adityawarman berharap dukungan kredit permodalan yang diterima nelayan dapat dimanfaatkan pula untuk pengadaan peralatan lain yang menunjang kegiatan operasional. Ia juga mengapresiasi sistem operasional SPBU Nelayan yang telah terintegrasi secara digital.
“Hal lain yang menggembirakan, kegiatan opersional SPBU Nelayan ini dapat langsung masuk dashboard Pertamina Patra Niaga dan itu berarti dapat diakses juga penyalurannya setiap hari oleh BPH Migas,” katanya seraya berharap kegiatan operasional SPBU Nelayan berjalan berkelanjutan.

