SULTENG RAYA – Pada CEO Dialogue on Climate Actions dalam Conference of the Parties (COP)29 di Baku, Azerbaijan, PT Vale Indonesia (PT Vale) menegaskan kembali komitmennya terhadap aksi iklim melalui inisiatif untuk mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan produksi nikel yang bertanggung jawab.
Dalam forum bersama para pemimpin bisnis global, CEO PT Vale, Febriany Eddy, memaparkan strategi perusahaan untuk mempercepat transisi energi secara bertanggung jawab, sejalan dengan tujuan pertumbuhan hijau Indonesia.
COP29 tahun ini mengumpulkan pemerintah, perusahaan, NGO, dan masyarakat sipil dari seluruh dunia untuk menangani isu iklim yang mendesak, berbagi solusi inovatif, dan membangun kerangka kerja untuk pembangunan berkelanjutan. Tema tahun ini menekankan pada pentingnya kolaborasi dan tindakan cepat dalam transisi global menuju ekonomi rendah karbon, dengan fokus pada mineral penting dan energi terbarukan.
Dalam CEO Dialogue on Climate Actions yang dimoderatori oleh Dr. Efransjah, Penasihat Senior Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia (2015–2024), Febriany memaparkan strategi PT Vale untuk mempercepat pertumbuhan secara bertanggung jawab, sejalan dengan visi Indonesia untuk pertumbuhan hijau dan ketahanan iklim.
Dialog ini menyoroti peran PT Vale dalam mendukung pengelolaan sumber daya berkelanjutan Indonesia serta mendukung peralihan global menuju energi bersih.
“Minggu ini, PT Vale mengambil langkah maju yang signifikan dalam perjalanan keberlanjutan kami,” kata Febriany.
“Kemarin di Beijing, kami menandatangani perjanjian kerjasama penting dengan GEM Co., Ltd., untuk mendirikan fasilitas produksi nikel net-zero. Penandatanganan kemitraan ini, yang disaksikan oleh Presiden Prabowo Subianto, mencerminkan komitmen kami terhadap pertumbuhan hijau dan menempatkan Indonesia sebagai pemimpin global dalam penyediaan nikel berkualitas untuk bahan baku baterai secara berkelanjutan. Ini adalah momen di mana Indonesia dapat menunjukkan bagaimana kemajuan ekonomi dan kelestarian lingkungan dapat berjalan seiring,” ujar Febriany menambahkan.
Rencana PT Vale dalam meningkatkan produksi nikel empat kali lipat dalam satu dekade mendatang bertujuan untuk memenuhi permintaan global terhadap mineral penting bagi suplai bahan struktur energi listrik (ESS) dan teknologi bersih lainnya secara bertanggung jawab. Investasi perusahaan sebesar $9 miliar, bersama mitra-mitranya, berupaya untuk memenuhi permintaan ini dengan cara yang berkelanjutan, mendukung Peta Jalan Nasional untuk Dekarbonisasi Industri Nikel Indonesia.
Dengan fokus pada operasi rendah karbon yang berkelanjutan, PT Vale berkomitmen untuk mendukung strategi pertumbuhan hijau Indonesia serta upaya untuk memposisikan Indonesia sebagai pemain global yang bertanggung jawab dalam transisi energi.
“Misi kami jelas: mempercepat pertumbuhan, namun secara bertanggung jawab. Produk kami adalah salah satu produk nikel olahan yang memiliki intensitas karbon emisi terendah di industri pengolahan/peleburan bijih nikel, menjadikan PT Vale sebagai mitra andal dan bertanggung jawab untuk transisi energi dunia,” kata Febriany.
Fasilitas PT Vale di Sorowako mendukung tujuan ini dengan menggunakan pembangkit listrik tenaga air. Kegiatan peleburan di fasilitas Sorowako 100% didukung oleh tiga pembangkit listrik tenaga air milik PT Vale. Selain itu, PT Vale memasok listrik bersih sebesar 10,7 MW ke wilayah tersebut melalui PLN, mendukung pembangunan daerah sekitar wilayah operasi yang berkelanjutan.
Sebagai bagian dari komitmen iklim Indonesia, perjanjian terbaru PT Vale dengan GEM semakin memperkuat dedikasi perusahaan terhadap produksi nikel yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Fasilitas produksi nikel keempat yang akan dibangun tersebut dirancang untuk menjadi fasilitas net-zero, yang dimungkinkan melalui teknologi canggih dan pembelajaran kolaboratif dengan GEM di China.
Fasilitas ini semakin menegaskan misi PT Vale untuk menjadi pemimpin dalam pertambangan dan pengolahan nikel berkelanjutan dan sekaligus menetapkan model pertumbuhan masa depan dengan intensitas karbon serendah mungkin.
Selain membangun fasilitas produksi, rencana investasi ini mencakup $40 juta untuk mendirikan Pusat Penelitian dan Pengembangan, yang bertujuan untuk mendukung transfer pengetahuan dan pengembangan talenta lokal, serta memberdayakan profesional Indonesia sehingga mampu memimpin pengembangan mineral penting dan teknologi canggih di masa yang akan datang.
Investasi juga mencakup $30 juta untuk ESG Compound, yang dilengkapi dengan lanskap hijau, sistem manajemen air dan limbah, serta fasilitas yang dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan. Selain itu, komitmen sebesar $10 juta untuk fasilitas masyarakat akan meningkatkan infrastruktur publik dan mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar.
“Kita bisa melihat bahwa PT Vale berdedikasi untuk memenuhi permintaan dunia akan mineral penting secara bertanggung jawab,” kata Dr. Efransjah, moderator dialog.
“Komitmen mereka terhadap dekarbonisasi, inovasi rendah karbon, dan dampak positif bagi masyarakat sangat selaras dengan tujuan iklim Indonesia dan menjadi contoh yang menginspirasi pertumbuhan bertanggung jawab di negara kaya sumber daya,” ungkapnya.
Sebagai bagian dari COP29 yang memperkuat kebutuhan mendesak untuk kolaborasi, inisiatif PT Vale menjadi model pertumbuhan berkelanjutan dalam produksi mineral penting, menunjukkan bahwa Indonesia siap memimpin transisi energi global secara bertanggung jawab dan menginspirasi pihak lain untuk mengikuti. RHT