SULTENG RAYA – Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi Tengah (OJK Sulteng) menilai kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) daerah sampai triwulan II 2024 tetap terjaga stabil dengan kinerja yang positif, likuiditas yang memadai dan profil risiko yang terjaga.
Kepala OJK Sulteng, Triyono Raharjo, mengatakan industri perbankan, industri keuangan non-bank dan pasar modal tumbuh positif seiring dengan kegiatan edukasi dan inklusi keuangan serta pelindungan konsumen yang dilakukan berkelanjutan.
Lanjutnya, pada sektor perbankan, seluruh indikator mengalami pertumbuhan positif double digit secara year-on-year (yoy) dengan posisi aset perbankan tercatat sebesar Rp71,16 triliun atau 16,66 persen (yoy), penyaluran kredit sebesar Rp54,26 triliun atau 21,80 persen (yoy), dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp36,38 triliun, 12,53 persen (yoy).
“Kinerja intermediasi perbankan terjaga pada level yang tinggi dengan Loan to Deposit Ratio 148,62 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah terkendali pada level aman dengan non-performing loan 1,57 persen,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Sulteng Raya, Kamis (29/8/2024).
Sementara itu, kinerja perbankan syariah juga mengalami peningkatan, nilai aset tercatat sebesar Rp3,21 triliun, 16,68 persen (yoy), pembiayaan syariah masih menunjukkan tren positif tumbuh sebesar 16,03 persen (yoy) menjadi Rp2,87 triliun dan penghimpunan dana pihak ketiga tumbuh sebesar 35,36 persen (yoy) menjadi Rp2,18 triliun.
“Kami meminta komitmen perbankan untuk terus mendorong UMKM diwujudkan dalam peningkatan penyaluran kredit kepada UMKM. Pada posisi triwulan II ini, penyaluran kredit kepada UMKM sebesar Rp16,60 triliun atau tumbuh 15,04 persen (yoy) dengan kualitas NPL yang masih terjaga sebesar 2,80 persen atau masih di bawah threshold lima persen,” ucapnya.
Sementara itu, pada perkembangan industri keuangan non bank (IKNB), OJK Sulteng mencatat, juga menunjukkan kinerja positif. “Penyaluran pembiayaan sebesar Rp6,57 triliun meningkat 11,66 persen (yoy) dengan Non-Performing Financing yang masih terjaga di angka 2,06 persen,” kata dia.
Dari sisi pembiayaan peer-to-peer lending, outstanding pinjaman tercatat sebesar Rp391,25 miliar meningkat 48,32 persen (yoy) dengan jumlah rekening penerima aktif sebanyak 119.753 rekening dengan TWP 90 berada pada angka 1,92 persen.
Begitu juga dengan sektor dana pensiun yang juga menunjukan pertumbuhan positif, tercermin dari total aset tumbuh 5,42 persen (yoy) menjadi Rp100,84 miliar dan total investasi meningkat 5,19 persen menjadi Rp98,75 miliar
Di sektor Pasar Modal, pertumbuhan investor terus meningkat. Tercatat, triwulan II terdapat 124.942 rekening investasi dengan pertumbuhan (yoy) mencapai 56,57 persen. Adapun untuk share terbesar masih didominasi rekening reksadana sebanyak 95.597 rekening atau 76,51 persen dari keseluruhan rekening investasi di Sulteng. RHT