RAYA – Presiden dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Sulawesi Tengah melakukan pengecekan ketersediaan di Gudang Kalangkangan Tolitoli, Rabu (27/3/2024) dilanjutkan dengan kegiatan penyaluran ke 1.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang berasal dari desa-desa di Kecamatan Galang, Kabupaten Tolitoli.

Pada kesempatan tersebut, Presiden menyampaikan apresiasinya kepada berbagai pihak yang turut andil dalam menjaga khususnya Bulog yang berhasil melalui masa rawan dengan baik.

Menurutnya, program pemerintah seperti Bantuan Pangan ini merupakan salah satu bukti yang menunjukan peran positif pemerintah yang senantiasa hadir dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Negara yang lain, gandum naik tinggi sekali, beras naik tinggi sekali, sehingga kalau kita baca dan kita dengar di beberapa negara banyak yang sudah terjadi kekurangan pangan. Kita Alhamdulillah berkat doa Bapak Ibu semuanya, beras kita masih ada. Stok di Bulog juga masih ada sebanyak 1,2 juta ton di seluruh tanah air , termasuk disini,” jelas Presiden, dalam keterangan tertulis yang diterima Sulteng Raya, Kamis (28/3/2024).

Senada dengan Presiden, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, menyatakan, Pemerintah saat ini tengah bersiap menghadapi minggu terakhir bulan puasa dan Hari Raya Idul Fitri. Dirinya juga menekankan, pihaknya bersama bidang pangan dan Pemerintah Daerah berkomitmen terus menjaga ketersediaan stok pangan strategis agar harga pangan dapat terkendali dan menghindari terjadinya lonjakan harga secara drastis.

“Kemarin rapat persiapan Idul Fitri bersama Bapak Menko PMK dan Bapak , kami dari Badan Pangan Nasional telah menghitung melalui proyeksi neraca pangan dan hasilnya proyeksi 12 komoditas pangan strategis kita senantiasa aman dan cukup sampai April mendatang. Tentunya berbagai langkah intervensi telah pemerintah laksanakan demi ketersediaan pasokan bagi masyarakat,” terangnya.

Ditemui di lokasi yang sama, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik (SCPP) Perum Bulog, Mokhamad Suyamto, mengatakan, Bulog sebagai operator pemerintah terus melakukan intervensi nyata dalam menjaga ketahanan pangan diantaranya dengan melaksanakan program Bantuan Pangan, program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) serta program Gerakan Pangan Murah (GPM) yang ketiganya dilaksanakan di seluruh Indonesia.

Baginya, Bulog sebagai penjaga ketahanan pangan perlu melakukan upaya yang intens dan strategis untuk menjaga keseimbangan harga baik di tingkat produsen dan konsumen.

“Masyarakat tidak perlu khawatir dan tidak perlu panik, stok yang ada di gudang Bulog cukup untuk kegiatan stabilisasi maupun Bantuan Pangan. Kemarin-kemarin memang di bulan Februari itu harga sempat tinggi karena memang siklus tahunan Januari-Februari itu minus, tapi sekarang sudah mulai panen jadi saya yakin harga beras akan semakin turun dan terjangkau oleh masyarakat,” tegasnya.

Khudoir (63) warga Kecamatan Galang, Kabupaten Tolitoli yang tak lain adalah salah seorang penerima manfaat yang hadir pada kegiatan tersebut menyampaikan, dirinya bersyukur atas perhatian yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat yang membutuhkan. Bagi dirinya dan keluarga, beras Bantuan Pangan sejumlah 10 kg per bulan ini sedikit banyak dapat mencukupi kebutuhan konsumsi keluarganya  selama lebih kurang dua minggu atau setengah dari kebutuhan konsumsi bulanan keluarganya.

“Terimakasih banyak-banyak saya ucapkan kepada Bulog yang secara rutin membagikan beras pada masyarakat kecil seperti saya ini. Buat saya yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan dengan penghasilan tidak menentu, beras ini sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan keluarga setiap bulannya. Saya sedih sekali jika beras bantuan ini tidak dilanjutkan.” tuturnya.

Turut hadir mendampingi Presiden dalam kegiatan ini, Menteri Andi Amran Sulaiman, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik (SCPP) Perum Bulog Mokhamad Suyamto, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura dan Bupati Tolitoli Amran Hi. Yahya. RHT