SULTENG RAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palu, mencatat, inflasi Year on Year (YoY) Kota Palu sebesar 1,98 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 117,48.

Kepala BPS Kota Palu, G A Nasser, mengatakan, inflasi YoY terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Seperti, kelompok makanan, minuman dan tembakau 4,48 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 0,05 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 0,89 persen.

Selanjutnya, ada kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 2,04 persen, kelompok kesehatan 0,77 persen, kelompok transportasi 1,01 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 5,12 persen, kelompok pendidikan 0,42 persen, kelompok penyedia makanan dan minuman atau restoran 2,10 persen. Serta, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 1,49 persen.

“Sementara, untuk penurunan indeks harga terjadi pada kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,02 persen,” katanya, Senin (2/10/2023).

Inflasi YoY, kata dia, juga dipengaruhi oleh andil dari beberapa komoditas, yakni beras 1,05 persen, rokok kretek filter 0,23 persen, tukang bukan mandor 0,19 persen, kontrak rumah 0,13 persen, rokok putih 0,12 persen, tarif parkir 0,10 persen, buku tulis bergaris 0,07 persen, sepeda motor 0,06 persen, jagung manis 0,06 persen dan bakso siap santap 0,06 persen.

“Komoditas yang andil negatif inflasi YoY, yakni ikan selar atau ikan tude 0,20 persen, cabai rawit 0,16 persen, bahan bakar rumah tangga 0,15 persen, bawang merah 0,14 persen, minyak goreng 0,12 persen, angkutan udara 0,11 persen, pepaya 0,08 persen, telur ayam ras 0,07 persen, ikan layang atau ikan benggol 0,05 persen dan kerudung atau jilbab 0,04 persen.ULU