Langkah ini menunjukkan bahwa negara tidak memberikan toleransi terhadap praktik pertambangan yang merusak lingkungan. Bahkan, dalam menjalankan fungsinya sebagai pengambil kebijakan, Menteri ESDM telah melakukan kunjungan langsung ke Pulau Gag, salah satu pusat kegiatan tambang, guna melihat langsung kondisi di lapangan serta menyerap aspirasi masyarakat sekitar. Temuan dari kunjungan tersebut akan dianalisis secara teknis dan menjadi dasar bagi pengambilan keputusan yang lebih komprehensif di masa mendatang.
Penegasan ini menjadi sangat relevan di tengah beredarnya video viral yang menyebut dugaan pencemaran. Namun, informasi tersebut segera diluruskan oleh Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, yang telah melakukan peninjauan langsung ke lokasi bersama Menteri ESDM. Dalam peninjauan itu, kondisi laut dilaporkan tetap jernih dan tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan sebagaimana yang ditampilkan dalam video tersebut.
Gubernur Kambu menyampaikan bahwa tuduhan terhadap kerusakan lingkungan di Pulau Gag merupakan informasi yang tidak berdasar. Ia menegaskan bahwa aktivitas tambang PT Gag Nikel telah dijalankan dengan penuh tanggung jawab, termasuk dalam hal reklamasi dan reboisasi wilayah pascatambang. Pernyataan ini semakin memperkuat keyakinan bahwa pemerintah daerah dan pusat memiliki persepsi yang selaras dalam menjaga integritas lingkungan Raja Ampat.
Tanggapan tegas dari pemerintah daerah juga menjadi penyeimbang penting di tengah maraknya narasi yang tidak berbasis fakta. Pemerintah menyadari bahwa opini publik kerap terbentuk dari potongan informasi yang belum tentu sahih. Oleh karena itu, klarifikasi yang dilakukan melalui pendekatan faktual di lapangan menjadi strategi utama dalam menjaga kepercayaan publik terhadap tata kelola sumber daya alam nasional.