Kesadaran ini harus terus dijaga dan diwujudkan dalam tindakan nyata setelah Ramadhan berakhir, agar perubahan yang terjadi bukan hanya bersifat temporer, tetapi berkelanjutan. Dengan demikian, Ramadhan bukan hanya menjadi bulan ibadah, tetapi juga bulan kebangkitan menuju kehidupan

Oleh karena itu, Ramadhan harus menjadi momentum penting untuk meningkatkan ketakwaan dan ketaatan kepada Allah SWT secara kaffah dengan kembali kepada syariat secara menyeluruh, bukan hanya dalam ibadah pribadi seperti puasa dan shalat, tetapi juga dalam aspek muamalah dan pemerintahan. Jika umat Islam hanya fokus pada ibadah individu tanpa memperjuangkan penerapan Islam secara kaffah, maka perubahan yang diharapkan tidak akan terwujud secara sempurna.

Jika kita bicara tentang kesempurnaan Islam, kesempurnaan Islam itu baru akan dirasakan secara nyata ketika Islam diterapkan secara kaffah, bukan hanya dalam kehidupan pribadi dan keluarga, tetapi justru yang menjadi pokok itu adalah dalam kehidupan masyarakat dan negara. Negara yang dibawa oleh Islam adalah negara yang memang didirikan untuk mengatur ketaatan kepada Allah, bukan sebaliknya justru menghalangi ketaatan kepada Allah.

Takwa sejatinya tak hanya berlaku secara pribadi pada diri setiap muslim. Takwa pun harus terwujud secara kolektif di masyarakat dan kehidupan bernegara. Allah SWT berfirman,