Padahal Allah SWT telah memberikan solusi yang jelas bagi setiap persoalan hidup yang dihadapi manusia. Ini sebagaimana firman-Nya, “Kami telah menurunkan Kitab Al-Qur’an ini sebagai penjelasan atas segala sesuatu sekaligus sebagai petunjuk, rahmat, dan kabar gembira bagi kaum muslim.” (QS An-Nahl [16]: 89).
Selain itu, jelas hanya sistem Islam yang terbaik. Tidak ada yang lain. Demikian sebagaimana firman-Nya, “Siapakah yang lebih baik hukumnya daripada Allah bagi kaum yang yakin?” (QS Al-Maidah [5]: 50).
Disamping itu, kondisi umat Islam saat ini, banyak yang masih memandang Ramadhan hanya sebagai bulan peningkatan ibadah pribadi tanpa memikirkan dimensi perubahan yang lebih luas. Padahal, sejarah menunjukkan bahwa banyak perubahan besar dalam peradaban Islam terjadi di bulan Ramadhan. Perang Badar, Fathu Makkah, dan berbagai peristiwa penting lainnya dalam sejarah Islam terjadi di bulan suci ini, yang menunjukkan bahwa Ramadhan adalah bulan perjuangan dan perubahan. Maka, sudah saatnya umat Islam mengembalikan makna sejati Ramadhan sebagai bulan kebangkitan dan transformasi, bukan hanya bagi individu tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan.
Perubahan yang dicita-citakan dalam Islam tidak bisa terjadi secara spontan atau hanya mengandalkan semangat Ramadhan sesaat. Diperlukan usaha yang berkelanjutan untuk mewujudkan transformasi ini. Ramadhan bisa menjadi titik awal bagi setiap Muslim untuk memperbaiki diri, meningkatkan ketakwaan, dan membangun kesadaran akan pentingnya penerapan Islam dalam seluruh aspek kehidupan.