RAYA- Program makan bergizi gratis yang digadang-gadang akan segera direalisasikan oleh pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada bulan Januari 2025.

Hal ini dipastikan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi yang menyebut program makan bergizi gratis tersebut akan dimulai pada Januari 2025. “Makan bergizi salah satu yang menjadi program beliau. Insyaallah mulai Januari sudah akan bisa dilaksanakan,” kata Prasetyo kepada wartawan di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, Ahad (27/10/2024).

Program makan bergizi gratis ini adalah sebuah inisiatif yang bertujuan untuk menyediakan makanan sehat dan bergizi kepada yang membutuhkan, dengan fokus pada anak-anak atau kelompok rentan lainnya.

Namun, jelang dua bulan dari pelaksanaanya secara nasional program ini belum ada pemberitahuan atau instruksi dan petunjuk teknis dari pemerintah ke sekolah-sekolah yang ada di .

“Sampai saat ini kita masih menunggu intruksi dan petunjuk teknisnya dari pemerintah, seperti apa nantinya,”sebut Kepala SMPN 1 , Yusri, Rabu (30/10/2024).

Salah satu petunjuk teknis yang dimaksud adalah sumber pembiayaan, apakah melekat di dana BOS atau tidak, termasuk penyedia makanannya apakah diserahkan ke sekolah, orang tua peserta didik, atau bahkan diserahkan ke vendor. Pastinya sebut Yusri, sekolah siap melaksanakan instruksi dari pemerintah.

Namun Ia berharap, sumber pembiayaan program itu jangan sampai berasal dari dana BOS, karena jika dari dana BOS akan mengganggu pembiayaan lain yang selama ini hanya bergantung dari dana BOS.

Hal yang sama diutarakan Kepala SMPN 4 Palu, Hj. Farida juga mengaku hingga saat ini masih menunggu dari pemerintah, termasuk petunjuk teknisnya. Namun ia memastikan jika sekolah yang dipimpinnya itu sudah sangat siap jika program itu sudah jalan.

Termasuk jika nantinya pengadaan makanannya di serahkan ke sekolah, sebagai peraih predikat sekolah sehat ini akan memberdayakan kantin dan koperasi yang ada di sekolah itu. “Kalau itu kami siap, kami punya kantin dan koperasi, higienis dan gizi sudah pasti terjamin, kami ini sekolah sehat,”sebut Hj. Farida.

Jika diserahkan ke orang tua peserta didik juga dinilai bagus, karena yang menyediakan makanan anak-anak adalah orang tuanya sendiri, hanya saja tentu harus bisa dikontrol dan diarahkan menu makanannya setiap hari agar gizinya tetap terjamin.

Tapi jika diserahkan ke vendor, hal ini yang dinilai sangat beresiko dan  pemerintah harus betul-betul bisa mengontrol, mulai dari sisi jumlah, higienis dan gizi. Karena mereka ini adalah pihak ketiga yang secara prefesional adalah pengusaha yang mencari keuntungan. “Jangan sampai tidak higienis, habis makan anak-anak sakit perut semua, ini yang harus dijaga dan harus dipastikan hal itu tidak terjadi,”pesan kepsek. ENG