SULTENG RAYA – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melalui Direktorat Pelayanan Perizinan Berusaha Non-Industri memberikan pujian kepada PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) atas konsistensi dalam menerapkan praktik-praktik pertambangan berkelanjutan, atau Good Mining Practices (GMP), selama kunjungan resmi ke Sorowako, Rabu-Jumat (3-5/7/2024).
Kunjungan itu dipimpin oleh Plh Direktur Pelayanan Perizinan Berusaha Non-Industri, Rahardjo Siswohartono didampingi Head of Environment and Permit Management PT Vale, Zainuddin.
Rahardjo Siswohartono sangat antusias mengamini kontribusi positif PT Vale terhadap ekonomi dan lingkungan.
Rahardjo mengungkapkan kesan positifnya terhadap PT Vale dalam menjaga prinsip GMP yang tidak hanya meningkatkan profesionalitas operasional, tetapi juga memberikan dampak positif yang signifikan terhadap ekonomi lokal.
“Selama ini kami hanya mendengar tentang reputasi PT Vale sebagai perusahaan tambang yang profesional dan berdampak positif. Namun kunjungan ini mengungkapkan lebih dari ekspektasi kami,” ungkap Rahardjo.
Menurutnya, PT Vale tidak hanya fokus pada kontinuitas produksi, tetapi juga secara aktif menjaga interaksi sosial dengan masyarakat sekitar dan menerapkan praktik-praktik pengelolaan lingkungan yang konsisten, termasuk melalui program reklamasi lahan bekas tambang.
Selama kunjungan, Rahardjo dan timnya mengeksplorasi berbagai fasilitas di area kerja PT Vale, seperti Nursery dan Taman Keanekaragaman Hayati Sawerigading Wallacea, Solia Mining Area, Arboretum Himalaya, Process Plant, Bendungan dan PLTA Balambano, serta Pelabuhan dan Terminal Khusus Balantang.
“Kami melihat bahwa PT Vale telah mengelola semua ini dengan sangat baik. Perencanaan pertambangan PT Vale memang sudah disusun secara matang, dengan perencanaan pertambangan yang matang untuk mengatasi tantangan teknis dan lingkungan,” tambah Rahardjo.
Rahardjo juga menyoroti pentingnya infrastruktur pendukung seperti jalan yang baik di area tambang untuk mendukung produktivitas operasional. Di area Process Plant, dia mencatat perlunya peremajaan mesin sebagai upaya perbaikan.
Selain itu, kontribusi PT Vale dalam sektor ketenagalistrikan juga mendapat apresiasi dari Rahardjo, yang mencatat bahwa tiga Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang dikelola PT Vale tidak hanya memenuhi kebutuhan listrik aktivitas tambang tetapi juga masyarakat sekitar.
“Listrik merupakan kebutuhan mendasar, dan kami mengharapkan PT Vale terus meningkatkan kapasitasnya memberikan dampak positif yang lebih besar pada masyarakat masyarakat,” tuturnya.
Tentang komitmen PT Vale dalam menjaga kelestarian lingkungan, Rahardjo menyambut baik upaya perusahaan dalam pengembangan fasilitas pembibitan tanaman serta program-program lingkungan yang inklusif.
Head of Environment and Permit Management PT Vale, Zainuddin menyampaikan rasa terima kasih atas apresiasi BKPM terhadap upaya PT Vale dalam pengelolaan lingkungan.
“Ini menjadi dorongan bagi kami untuk terus meningkatkan standar operasional dan memastikan bahwa kegiatan tambang kami selalu berada sejalan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan,” jelas Zainuddin.
Perpanjangan IUPK, Tanda Kepercayaan Pemerintah pada PT Vale
Rahardjo juga menyoroti signifikansi perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PT Vale pada Mei 2024 sebagai bukti kepercayaan pemerintah terhadap tata kelola perusahaan.
“Perpanjangan IUPK ini ini harus menjadi pendorong baru bagi PT Vale untuk terus meningkatkan produktivitasnya tanpa mengabaikan tanggung jawab lingkungan,” tutup Rahardjo dengan optimis.
Kunjungan ini tidak hanya memperkuat reputasi PT Vale sebagai pelopor dalam praktik pertambangan yang bertanggung jawab, tetapi juga menegaskan komitmen perusahaan untuk terus berinovasi demi kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan. */RHT