SULTENG RAYA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Tengah melaksanakan dialog publik jelang peluncuran tahapan Pilkada 2024. Dialog publik dengan tema “Mewujudkan Pilkada Berintegritas dan Demokratis di Sulawesi Tengah” itu menghadirkan pemateri Anggota KPU RI Betty Epsilon Idroos, Akademisi Prof. Muhadam Labolo, Akademisi UIN Palu Dr Sahran Raden, serta Direktur Eksekutif Sindikasi Pemilu dan Demokrasi Erik Kurniawan.
Kegiatan yang dipusatkan di salah satu Hotel Kota Palu itu menghadirkan ratusan peserta dari berbagai kalangan, diantaranya Forkopimda, Perwakilan Partai Politik, Penyelenggara Pemilu, perwakilan kampus, ormas, media dan mahasiswa.
Dalam sambutannya, Ketua KPU Sulteng, Dr Risvirenol mengatakan, dialog publik dilaksanakan karena KPU ingin mengajak seluruh masyarakat Sulawesi Tengah mengetahui pentingnya pendidikan pemilih.
“Kenapa dialog publik penting, karena kita ingin memberitahukan, untuk mewujudkan Pemilu berintegritas itu perlu pendidikan pemilih,” jelas Risvirenol.
Sementara itu, Anggota KPU RI Betty Epsilon Idroos dalam pemaparan materinya menjelaskan terkait tahapan pilkada dan regulasi yang sedang digodok oleh KPU RI. Menurut Betty, terdapat beberapa perbedaan pelaksanaan Pemilu dan Pilkada 2024, diantaranya soal jumlah pemilih tiap TPS.
Jika pada Pemilu 2024, jumlah pemilih maksimal 300 orang per TPS, di Pilkada nanti, tiap satu TPS maksimal 600 pemilih.
“Kami sedang melakukan pemetaan menuju Coklit. Setelah kami melakukan sinkronisasi dari data kependudukan yang kami terima dari Menteri Dalam Negeri pada 2 Mei 2024 lalu. Ini akan Disinkronisasi dengan data DPT Pemilu tahun 2024 yang lalu,” kata Betty Epsilon Idroos.
Menurut Betty, Pemilihan kepala daerah Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota akan dilaksanakan secara serentak seluruh Indonesia pada hari Rabu, 27 November 2024. Pada Pilkada nanti, tidak ada putaran kedua kecuali pemilihan gubernur di Provinsi DKI Jakarta karena sudah diatur dalam undang-undang secara khusus. WAN