SULTENG RAYA – Forum Koordinasi Daerah Aliran Sungai (Fordas) Provinsi Sulawesi Tengah melaksanakan expose buku yang berjudul Pengelolaan DAS Berbasis Masyarakat. Kegiatan dilaksanakan di ruang rapat BPDAS Palu Poso, Jalan Moh. Yamin, Kota Palu, Senin (23/12/2024).

Kegiatan yang dirangkaiakan dengan rapat pengurus itu melibatkan stakeholder dari Pemda, Satuan Kerja Kementerian Kehutanan, Lembaga Pemerhati Lingkungan, dan lainnya untuk berdiskusi dan memberikan masukkan tentang aksi Fordas Sulteng pada tahun-tahun selanjutnya.

Ketua Fordas Sulteng, Prof. Dr. Ir. Naharuddin., S.Pd, M.Si.,IPM, mengatakan, rampungnya buku itu tidak lepas dari dukungan penuh pihak Poso Energy, dan BPDAS Palu Poso.

Buku itu, lanjutnya, merepresentasikan hasil kerja Fordas Sulteng setahun terakhir di sejumlah desa di Kabupaten Poso ihwal pengelolaan daerah aliran sungai berkelanjutan yang melibatkan penuh masyarakat di Kelurahan Tentena dan Kelurahan Sawidago Kabupaten Poso.

“Selama ini, kecenderugan masyarakat dalam pengelolaan DAS sebagai objek, nampaknya tidak terlalu relevan. Kami dalam bekerja, dibahas juga dalam buku itu, menjadikan masyarakat sebagai subjek dalam pembangunan pengelolaan DAS. Artinya, masyarakat harus terlibat dalam setiap proses perencanaan, implementasi, monitor,” katanya Naharuddin.

“Kita memulai dengan edukasi kepada masyarakat, pemberian pengetahuan kepada masyarakat ihwal hal-hal yang terkait peluang DAS. Salah satunya adalah konservasi tanah dan air, konservasi tanah, teknik menanam, dan bagaimana membangun komitmen, visi, dan program secara bersama. Semuanya kita tuangkan dalam buku itu,” ujarnya menambahkan.

Ia menerangkan, semua aksi yang dilakukan selama satu tahun program itu bermuara pada kegiatan rehabilitasi DAS itu sendiri. “Sehingga masyarakat nantinya, tanpa disuruh, secara sukarela mau melakukan kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan. Karena, masyarakat itu sendiri adalah sebagai penerima manfaat dari pola tersebut,” tuturnya.

Ia mengatakan, buku itu nantinya akan didistribusikan kepada stakeholder, pemerintah, dan akademisi. Dalam diskusi yang berkembang pada kegiatan itu, buku tersebut nantinya akan diserahkan kepada Gubernur Sulteng agar dapat melihat kerja nyata yang dilakukan Fordas Sulteng di wilayah tersebut.

Sementara itu, BPDAS Palu Poso menyambut baik terselenggaranya kegiatan itu. Kepala Seksi Penguatan Kelembagaan BPDAS Palu Poso, Nurokhmat, menilai Fordas bisa membuat suatu rumusan program kerja yang strategis kedepannya.

“Banyak masalah DAS, namun kita harus memilah mana yang strategis untuk ditangani. Tujuan awal Fordas memang koordinasi orang-orang yang peduli DAS, sehingga semua anggota harus peduli DAS. Dari pengamatan kami selama setahun ini bahwa kinerja Fordas masih dalam tataran berkembang, ini bisa ditingkatkan capaian-capaian itu untuk lebih maju, memperbaiki kinerja yang ada. Kami mendorong Fordas untuk memperkuat koordinasi sehingga mampu meningkatkan kinerja. Indeks prestasi juha harus bisa naik,” tutup Nurokhmat. RHT