SULTENG RAYA – Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, bakal menaikkan lagi gaji padat karya dari Rp750 ribu saat ini menjadi Rp1 juta mulai Januari 2024 mendatang.
“Mulai Januari 2024, gaji padat karya kita naikkan menjadi Rp1 Juta. Mari kita kerja lebih keras lagi. Saya minta semua ikut membantu satuan tugas yang sudah ada. Kita harus bisa meraih prestasi yang lebih baik. Jangan komiu (kamu, red) kendor,” kata Wali Kota Hadianto saat menyampaikan arahan dalam pelaksanaan apel bersama seluruh anggota padat karya se-Kota Palu di Halaman Kantor Wali Kota Palu, Kamis (31/8/2023).
Kenaikan gaji tersebut, merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Palu atas kinerja padat karya yang telah turut berperan dalam pencapaian Pemkot Palu hingga berhasil meraih penghargaan Green Leadership ‘Nirwasita Tantra’ kategori Kepala Daerah dan Pemerintahan Daerah dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI.
Olehnya, Wali Kota Hadianto menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh anggota Padat Karya, atas kerja-kerja telah dilakukan.
“Atas hasil kerja keras kita semua, kita mendapat penghargaan terkait pemerintah yang berwawasan lingkungan. Saya harap, penghargaan yang telah diraih harus terus dijaga, kerja-kerja harus ditingkatkan, dan semangat harus terus dipupuk,” pesan Wali Kota Hadianto.
Menurutnya, penghargaan tersebut atas padat karya yang telah berperan langsung menjaga lingkungan Kota Palu. Tanpa Padat Karya, kata dia, penghargaan tersebut tidak bisa didapatkan.
“Penghargaan Green Leadership ‘Nirwasita Tantra’ menjadi pencapaian yang besar dan luar biasa, serta menjadi sejarah bagi Pemerintah Kota Palu. Apa yang didapat ini, secara nasional hanya tiga kota sedang yang dapat. Kota Palu dan dua kota lainnya. Semua ini berkat kerja-kerja Padat Karya yang sudah tertib dan teratur. Tidak seperti dulu. Kerja-kerja inilah yang memberikan perubahan yang cukup signifikan,” jelasnya.
Ia juga meminta kepada seluruh anggota padat karya agar semakin menguatkan barisan mewujudkan lingkungan Kota Palu lebih bersih, tertib dan rapi.
Hal tersebut bukan semata-mata hanya untuk prestasi-prestasi yang diraih, akan tetapi dikarenakan Kota Palu merupakan Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah.
“Kota ini harus berubah, perubahan itu terjadi kalau kita masyarakatnya mau merubah dan berubah untuk itu. Bukan hanya berubah di mulut tapi juga berubah dalam perilaku kita,” ungkapnya.
PEMKOT PALU RAIH PENGHARGAAN DARI KLHK RI
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, mendapat penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra 2022 dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Siti Nurbaya Bakar di Kantor KLHK RI, Jakarta, Selasa (29/8/2023).
Wali Kota Hadianto langsung menerima penghargaan dalam dua Kategori, yakni kategori kepala daerah kota sedang terbaik dalam pengelolaan lingkungan hidup dan kehhutatan dan kategori Pemerintahan Daerah.
Penghargaan tersebut diterima Wali Kota Hadianto bersama empat propinsi dan 15 kota lainnya.
Nirwasita Tantra adalah penghargaan dari Pemerintah diberikan kepada kepala daerah, atas kepemimpinannya dalam merumuskan dan menerapkan kebijakan dan atau program kerja, sesuai dengan prinsip metodologi pembangunan berkelanjutan guna memperbaiki kualitas hidup di daerahnya.
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu, Ibnu Mundzir, menjelaskan, dasar penilaian penghargaan Nirawasita Tantra adalah Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (DIKPLHD) disusun setiap tahun.
“Dokumen tersebut disusun sama tim yang dibentuk oleh Kepala Daerah yang keangotaannya, melibatkan organisasi perangkat daerah terkait, perguruan tinggi dan lembaga swadaya masyarakat yang dikukuhkan oleh SK Wali Kota Palu,” jelas Sekdis Ibnu.
Penilaian dokumen, kata dia, dilakukan setelah wawancara tim panelis beranggotakan akademisi, LSM, serta pejabat KLHK dan tim independen.
Kemudian dlianjutkan wawancara kepada kepala daerah dianggap telah layak mendapatkan Anugerah Nirwasita Tantra.
“Sementara untuk verifikasi, dilakukan peninjauan lapangan terhadap berbagai obyek vital, seperti TPA, pasar, obyek wisata dan lainnya, serta berbagai inovasi pembangunan berkelanjutan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Palu,” lanjut Ibnu Mundzir.
Penghargaan tersebut, menunjukan Wali Kota Hadianto Rasyid, dinilai sebagai pemimpin berwawasan lingkungan, bersemangat, proaktif, penuh inisiatif dan kreatif terhadap kepentingan orang banyak dan alam semesta di Kota Palu.
Wali Kota Hadianto dianggap mampu merumuskan sekaligus menerapkan kebijakan dan program kerja sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan, serta terbukti mampu memperbaiki kualitas lingkungan hidup di Kota Palu.
Adapun sejumlah kebijakan dilakukan Wali Kota Hadianto berkaitan lingkungan, diantaranya, revitalisasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Kawatuna menuju sanitary landfill, yakni model pengelolaan terbaik, mengedepankan aspek lingkungan melaksanakan pengelolaan sampah secara terencana dan dilakukan pengerukan dalam durasi intensif.
“Durasi TPA Kawatuna secara harian dan paling lambat mingguan. Untuk pelaksanaannya membutuhkan sumber daya pembiayaan dan manusia yang lebih baik,” katanya.
Selain itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Palu juga telah melaksanakan pembatasan plastik sekali pakai, serta penambahan sejumlah armada pengangkut sampah saat ini sekitar 190 unit, terdiri dari kendaraan roda enam 39 unit, roda empat 70 unit beropreasi di masing-masing kelurahan, serta kendaraan roda tiga 81 unit.
“Upaya lain dilakukan adalah penambahan gaji Padat Karya sebagai ujung tombak kebersihan di Kota Palu, dari Rp500 ribu menjadi Rp1 juta setiap bulannya. Di samping itu, Pemerintah Kota Palu juga telah membangun Bank Sampah yang ada di beberapa kelurahan, sebanyak sembilan titik,” tuturnya. HGA