SULTENG RAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palu, mencatat pada Mei 2023 inflasi Year on Year (YoY) Kota Palu sebesar 3,75 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 116,86.

Kepala BPS Kota Palu, G A Nasser, mengatakan, inflasi YoY terjadi karena adanya kenaikan harga sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau 4,99 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 3,73 persen.

Kemudian, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 2,70 persen, kelompok kesehatan 1,89 persen, kelompok transportasi 6,79 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 6,10 persen, kelompok pendidikan 1,04 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran 2,69 persen. Serta, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 3,95 persen.

“Sebaliknya, terjadi penurunan indeks harga pada kelompok pakaian dan alas kaki 0,65 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,06 persen,” katanya, Rabu (7/6/2023).

Selanjutnya, ada 10 komoditas utama yang memiliki andil terhadap inflasi YoY Mei 2023 terhadap Mei 2022, yakni beras 0,88 persen, bensin 0,79 persen, bahan bakar rumah tangga 0,25 persen, rokok kretek filter 0,22 persen, kontrak rumah 0,20 persen, tukang bukan mandor 0,20 persen, ikan selar atau ikan tude 0,15 persen, rokok putih 0,13 persen, buku tulis bergaris 0,09 persen dan angkutan antar kota 0,09 persen.

Sedangkan, 10 komoditas yang memiliki andil negatif terhadap inflasi YoY, antara lain minyak goreng 0,35 persen, angkutan udara 0,21 persen, cabai rawit 0,10 persen, kerudung atau jilbab 0,04 persen, pepaya 0,04 persen, wortel 0,03 persen, daging ayam ras 0,03 persen, besi beton 0,03 persen, jeruk 0,03 persen dan buah naga 0,03 persen.ULU