OLEH: Sumiaty S. Makka

Ketua PW Persaudaraan Muslimah (PW Salimah)

YANG pertama dan yang utama, marilah selalu kita bersyukur atas segala yang telah Allah berikan kepada kita, berupa kenikmatan, kesehatan, kesempatan dan yang utama nikmat hidayah keimanan. Shalawat serta salam, semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW.

sebagai bulan tarbiyah, sekaligus bulan pembinaan bagi keluarga. Ramadan, juga merupakan kesempatan bagi keluarga untuk melakukan pembinaan, baik spiritual, maupun pembinaan dalam rangka membangun keluarga harmonis.

Dalam setiap momen-momen ibadah, adalah kesempatan bagi keluarga untuk lebih dekat lagi. Sahur bersama dengan seluruh anggota keluarga inti, adalah momen yang akan penuh kegembiraan bagi seluruh anggota keluarga.

Saling menguatkan dan mengingatkan untuk menuntaskan amaliah Ramadan, adalah kesempatan untuk selalu dekat dengan keluarga secara emosional. Tadarrus atau membaca Al-Qur’an bersama, juga merupakan kesempatan bagi keluarga.

Menunggu waktu berbuka, sambil bercerita tentang apa saja aktivitas yang dilakoni seharian kepada suami, atau istri dan kepada anak-anak, baik aktivitas kerja maupun aktivitas dakwah, juga merupakan kesempatan untuk memupuk harmoni dalam keluarga.

Melalui Ramadan ini, juga menjadi kesempatan bagi seorang ibu melaksanakan perannya dengan baik. Salah satunya membangun generasi yang hebat, yang takwa dan beriman, serta yang tidak kalah pentingnya, menjadi kesempatan seorang Ibu menyiapkan generasi yang Qurani :karena Al Qur’an adalah Rahmat Allah yang paling mulia, karena itulah Allah mengajarkan Al Qur’an kepada manusia.

Allah berfirman ” Ar Rohman (Allah zat yang Maha Penyayang). Telah mengajarkan Al Qur’an ” (Arrohman : 1 – 2).

Dalam bulan suci ini, seorang Ibu menanamkan kepada anaknya untuk lebih dekat dengan Al-Qur’an serta menjadi anak yang mampu meneladani Rosulullaah Sholallahu’alaihi Wassalam. Karena Akhlak Rosulullaah adalah Akhlak Al-Qur’an.

Karena Al Qur’an adalah hidayah. Petunjuk bagi hidup. Maka Allah titipkan anak pada kita sebagai berkah Allah dan maka ajarkan anak kita dengan Al Qur’an agar hidupnya selalu lurus.

Karena itulah orang tua yang memahami pentingnya Al Qur’an bagi kehidupan anak berusaha menjadikan anak-anaknyanya cinta Al Qur’an: cinta membacanya, cinta memahami isinya, cinta menghafal dan mengulang-ulangnya, cinta mengamalkannya dan kelak cinta untuk mengajarkan dan berdakwah kepada Al Qur’an.

Karena itu wahai kaum ibu buatlah anak mencintai Al Qur’an. Buatlah anak cinta untuk mengamalkan isi Al Qur’an dan mendakwahkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Itulah bekal yang bagi anak adalah Al Qur’an. Karena Al Qur’an akan menuntunnya untuk selamat dan sukses di dunia dan di akhirat. Allah SWT berfirman: “Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa” (QS. 2 : 2).

Rasulullah bersabda : ” Sesungguhnya Allah mengangkat suatu kaum (beberapa derajat) (karena komitmen dengan ) Al Qur’an, dan menyia-nyiakan kaum lainnya (karena meninggalkan ) Al Qur’an “.

Ayo kita didik anak kita menjadi generasi Qur’an, sebab anak sebagai Dunia dan Akhirat.

‎Rasulullah bersabda : “Jika seorang anak Adam mati, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh yang berdoa untuknya” (HR Muslim).

Anak juga sebagai Sedekah Jariyah. Anak sholeh itu hasil dari kerja keras orang tuanya. Oleh karena itu, Islam amat mendorong seseorang untuk memperhatikan pendidikan anak-anak mereka dalam hal agama, sehingga nantinya anak tersebut tumbuh menjadi anak sholeh. Lalu anak tersebut menjadi sebab, yaitu orang tuanya masih mendapatkan pahala meskipun keduanya sudah meninggal dunia. (Wallahu A’lam Bishowab)****