RAYA – Ratusan babi milik peternak di tiga Kabupaten di Sulteng mengalami mati mendadak. Hal ini dikarenakan terserang wabah Africa Swine Fever (ASF) atau demam babi. Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Sulawesi Tengah, Dandy Alfita mengatakan untuk wabah demam babi terkonfirmasi positif di wilayah Sulteng. Tiga Kabupaten itu Kabupaten Poso, Morowali Utara () dan Parigi Moutong ().

Berawal di dua kabupaten yakni Poso dan Morowali Utara, lalu disusul di Kabupaten Parigi Moutong, juga positif terjangkit ASF pada 6 Juni 2023.

“Untuk demam babi ini tingkat kematiannya hingga 100 persen disebabkan oleh virus, sehingga jika satu ekor terkena virus bisa satu populasi yang berada di sekitar itu mengalami kematian. Sehingga upaya-upaya kami melakukan pemberian pengobatan supportif seperti jika ternak itu panas diberikan obat anti panas. Jika ternak itu nyeri kita berikan obat anti nyeri, karena sampai saat ini belum ada obat spesifik atau vaksin untuk demam babi ini,” imbuh Dandy, Selasa (7/6/2023)

Berdasar kesaksian peternak babi di tiga kabupaten ini, babi yang mati sudah mencapai ribuan ekor.

Oleh karena itu, perlu adanya perlakuan khusus pada bangkai ternak itu seperti penguburan massal dan melakukan penyemprotan disinfektan pada lokasi-lokasi kandang tersebut.

Sebagai langkah preventif, wilayah peternakan babi yang belum terjangkit, pihaknya juga tetap memberikan tindakan berupa penyemprotan ke kandang-kandang peternak yang ada.

“Kami mengimbau kepada warga atau pemilik ternak, jika ada ternaknya mati secara tiba tiba, diharapkan bangkai jangan di buang ke sungai. Melainkan harus dikubur dan diharapkan melaporkan kepada kami segera untuk dilakukan penyemprotan,” tutur Dandy. HJ