SULTENG RAYA – Perusahaan umum Bulog Kantor Wilayah Sulawesi Tengah mendatangkan stok komoditi bawang putih sebanyak 29 ton, Sabtu (3/6/2023).
Stok tersebut diplot untuk menjaga pasokan dan stabilisasi harga bawang putih di tingkat pasar yang saat ini merangkak naik.
Pemimpin Wilayah Bulog Kanwil Sulteng, Heriswan, kepada awak media mengatakan, pihaknya intens memonitor kebutuhan dan permintaan pasar lintas komoditi.
Penyaluran bawang putih nantinya akan menyasar mitra dagang Bulog Sulteng dan harganya bersaing mengedepankan prinsip stabilisasi harga bapok sesuai misi pemerintah.
“Bawang putih kita datangkan untuk mengantisipasi dan menambah pasokan ke pasar-pasar dengan harga yang bersaing mengedepankan prinsip stabilisasi. Stok ini juga sebagai percobaan melihat antusiasme pasar, kalau tinggi kita coba datangkan lagi,” katanya, Senin (5/6/2023).
Pimwil Heriswan mengakui, saat ini terjadi lonjakan harga bawang putih, namun demikian diharapkan dengan adanya stok 29 ton itu, akan memberikan tekanan terhadap harga pasar.
“Sejatinya komoditi selain beras itu bersifat desidentil saja. Ketika suatu komoditi harganya tinggi, Bulog bisa berperan disitu, sebagai lembaga stabilisasi dari pemerintah, sehingga harga tidak seketika naik tajam,” ungkapnya.
“Kenaikan di pasar memang ada, kita baca peluang ini dengan berkoordinasi dinas perdagangan terkait komoditi yang dinilai akan rawan mengalami kenaikan,” ujarnya menambahkan.
Pimwil berpesan kepada masyarakat selaku konsumen untuk bijak dalam berbelanja. Beli keperluan sesuai kebutuhan, tidak menimbun apalagi menjual kembali untuk menjaga pemerataan distribusi tingkat konsumen.
“Masyarakat kita harap belanja seperlunya saja, tidak perlu panic buying, karena stok pangan masih aman,” tutupnya. RHT