SULTENG RAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Palu mencatat pada awal bulan tahun 2023 atau Januari, inflasi year on year (YoY) Kota Palu sebesar 5,21 persen.

Kepala BPS Kota Palu, G A Nasser, mengatakan, inflasi yoy pada Januari 2023 terjadi karena adanya kenaikan harga ditunjukan naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, seperti kelompok makanan, minuman dan tembakau 3,24 persen, kelompok pakaian dan alas kaki 2,46 persen.

“Adapula, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga 8,16 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 3,62 persen, kelompok kesehatan 0,36 persen, kelompok transportasi 12,11 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 7,61 persen,” ucapnya, Rabu (1/2/2023).

Selain itu, ada kelompok pendidikan 0,98 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran 2,43 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 6,49 persen. Sementara, penurunan indeks terjadi pada kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,19 persen.

Lanjut, Nasser, menyebutkan bahwa 10 komoditas andil inflasi YoY antara lain, bensin 0,77 persen, bahan bakar rumah tangga 0,54 persen, tukang bukan mandor 0,50 persen, angkatan udara 0,47 persen, kontrak rumah 0,21 persen, beras 0,15 persen, rokok kretek filter 0,14 persen, sabun mandi 0,10 persen, bawang merah 0,10 persen, buku tulis bergaris 0,10 persen.

“Sedangkan komoditas yang memiliki andil negatif terhadap inflasi Yoy, berupa cabai rawit 0,14 persen, ikan selar atau ikan tude 0,12 persen, biaya pulsa ponsel 0,06 persen, cabai merah 0,04 persen, ikan ekor kuning 0,04 persen, kerudung atau jilbab 0,03 persen, ikan cakalang atau ikan sisik 0,03 persen, blus wanita 0,03 persen, sabun cair atau cuci piring 0,02 persen dan semangka 0,02 persen,” sebutnya.ULU