SULTENG RAYA – BRI terus berupaya mendorong perluasan pasar produk unggulan UMKM. Salah satunya melalui bazar UMKM BRILian edisi spesial Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) yang melibatkan delapan Desa BRILian.

Kegiatan itu menjadi salah satu komitmen pemberdayaan UMKM yang dilakukan BRI. Adapun kegiatan yang digelar di Taman Kantor Pusat BRI, Jakarta, pada Jumat (16/6/2023) lalu ini bertujuan mendukung kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan kegiatan yang melibatkan Desa BRILian ini juga bertujuan mendorong penjualan dan memperluas pasar produk unggulan desa. Baik secara offline maupun online.

Sebagaimana diketahui, pihaknya telah menghadirkan program Desa BRILian sejak 2020 lalu. Program ini bertujuan mewujudkan ketahanan ekonomi melalui pemberdayaan potensi desa di Indonesia dengan empat kriteria nilai utama, yaitu Bumdes aktif, digitalisasi, sustainability, dan inovasi.

“Karena Desa BRILian merupakan program pemberdayaan yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul. Melalui semangat kolaborasi, hal tersebut dilakukan untuk mengoptimalkan potensi desa berbasis Sustainable Development Goals (SDG’s),” ujar Supari dalam rilis yang diterima, Senin (26/6/2023).

Adapun delapan Desa BRILian yang dilibatkan dalam Bazaar UMKM ini antara lain, Desa Tunjungan (Kabupaten Blora, Jawa Tengah), Desa Paninggaran (Pekalongan, Jawa Tengah), Desa Burong Mandi (Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung), dan Desa Bukit Gajah (Kabupaten Pelalawan, Riau).

Selain itu, ada juga Desa Mekarmukti (Kabupaten Garut, Jawa Barat), Desa Pujon Kidul (Kabupaten Malang, Jawa Timur), Desa Girimulyo (Kabupaten Lampung Timur, Lampung) dan Desa Bambang dari (Kabupaten Lamongan, Jawa Timur).

Supari menjelaskan setiap desa membawa produk unggulan yang menjadi potensi terbaik daerahnya. Mulai dari buah, teh, madu, jahe, cokelat, bawang goreng, dan makanan ringan. Ia mengungkapkan kegiatan Bazaar UMKM BRILian ini merupakan kegiatan rutin yang setiap bulannya digelar sejak 2022 lalu.

Selain pemberdayaan, Supari menilai ajang seperti ini juga menjadi momen untuk melakukan literasi dan inklusi keuangan.

“Contohnya, dalam kegiatan ini, BRI memberlakukan mekanisme pembayaran cashless transaction selama proses jual beli produk. Berbagai sistem bayar yang dapat digunakan di antaranya adalah QRIS dan BRImo,” jelasnya.

Ia menambahkan literasi dan inklusi sudah secara internal menjadi agenda yang masif dilakukan kepada Desa BRILian. Langkah ini dilakukan melalui relationship manager segmen mikro, atau biasa disebut Mantri yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

BRI meningkatkan inklusi keuangan melalui program pembiayaan di Desa BRILian. Mantri BRI pun dapat melakukan kurasi kepada nasabahnya untuk naik kelas.

“Kemudian program Desa BRILian ini juga menjadi ruang apresiasi untuk Mantri dan desa yang berhasil naik kelas, dan menjadi inspirasi bagi desa lainnya. Serta bagi Mantri agar terus berpacu menjadi financial advisor terbaik bagi desa binaannya,” imbuhnya.

Para peserta bazar mengaku senang bisa mengikuti kegiatan tersebut. Mereka menilai BRI telah total mendampingi desa dalam mengembangkan usaha sesuai potensi ekonomi daerah.

Hal ini diungkapkan oleh Andi Aminuddin, pelaku UMKM Griya Olahan Durian dari Desa BRILian Tunjungan, Blora, Jawa Tengah. Menurut Andi, bazar ini menjadi kesempatan besar bagi pihaknya untuk memperluas pemasaran.

“Kami berharap sebagai UMKM melalui kegiatan ini, kami memiliki jaringan yang lebih luas untuk pemasaran. Bukan hanya daerah sekitar kami, tapi menyebar ke seluruh Indonesia. Harapannya seperti itu,” ujar Andi.

Andi pun berharap ke depannya kerja sama yang dijalin dengan BRI akan semakin kuat. Ia menyebut banyak pelaku UMKM dari desanya memiliki potensi ekonomi yang positif dengan berbagai produk olahan durian.

Selain Andi, ada Juhana, Kepala Desa Mekarmukti, Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, Jawa Barat yang merasa bersyukur desa yang dipimpinnya menjadi Desa BRILian. Serta mendapat kesempatan untuk memamerkan produk unggulan di Bazaar UMKM BRIlian.

“Karena dengan menjadi Desa BRILian, klaster usaha di desa kami terangkat. Buktinya dari penjualan yang meningkat. Dan dengan adanya acara ini saya sangat berharap klaster yang sudah terangkat semakin maju. Dan ini jadi contoh positif buat masyarakat dan klaster usaha lain di desa kami untuk memajukan usahanya,” tutur Juhana.

Bazar ini juga dihadiri Direktur BUMDes Desa BRILian Burong Mandi, Damar, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Nurdiansyah. Ia mengaku merasakan manfaat serupa dari Bazaar UMKM BRILian ini. Menurutnya kegiatan ini bermanfaat memperkenalkan produk unggulan dari daerahnya ke pasar yang lebih luas.

“Ini jadi media promosi bagi kami. Kami ucapkan terima kasih kepada BRI. Walaupun acaranya singkat tapi efeknya besar bagi kami. Tadi saja gara-gara acara ini beberapa konsumen baru menghubungi lewat WhatsApp,” ungkap Nurdiansyah.

Nurdiansyah pun berharap acara ini akan berkesinambungan, serta berharap pihaknya mendapatkan banyak masukan untuk terus mengembangkan UMKM desanya. DTC