Seperti model seorang dokter menerima pasiennya untuk konsultasi. Satu persatu menghadap setelah menerima kode dari ajudan, tetapi tidak antrean di luar. Namun duduk di dalam masjid sambil menunggu giliran. Itulah pemandangan bakda sholat subuh di Masjid Dinas ESDM Provinsi Sulteng, saat Gubernur Sulteng Anwar Hafid menerima tamunya. Dalam tulisan ini, sengaja menggunakan kata “Saya” atau “Kami” biar lebih mudah dipahami.
LAPORAN: Fery eL Shirinja
PAGIitu, jarum jam menunjukkan pukul 05.30 Wita. Saya bersama Wakil Rektor III Unismuh Palu, Dr Yusuf Hasmin dan Wakil Dekan III FKIP Unismuh Palu Abdul Salam, tiba di kediaman Gubernur di Jalan Sam Ratulangi Palu. Kami bertujuan untuk menemui Gubernur Sulteng Dr Anwar Hafid. Tujuannya adalah melaporkan rencana kegiatan pertemuan para Wakil Rektor III Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah se Indonesia di Palu, pada bulan Juli mendatang, sekaligus meminta kesediaan Gubernur Sulteng menjadi tuan rumah Gala Dinner. Saya kebetulan diberikan kepercayaan sebagai ketua panitia kegiatan tersebut.
Awalnya kami menunggu di depan kediaman Pribadi Gubernur di jalan Sam Ratulangi tersebut, rumah yang selalu ramai sejak masa pencalonan Gubernur hingga saat ini. Namun seseorang yang berperawakan tinggi, _mungkin ajudan_, yang menemui kami dan mengarahkan kami ke Masjid Dinas ESDM, kebetulan Masjidnya tepat berada disamping kediaman gubernur.
Saya mencoba mengintip dari luar masjid, dan ternyata cukup banyak orang di dalam masjid tersebut. Satu persatu atau perkelompok secara bergiliran dipanggil atau dikode, untuk berbincang dengan gubernur yang duduk bersila di Mihrab Masjid. Salah Seorang disamping gubernur, terlihat sibuk mengutak-atik catatannya, dan mendengarkan dengan seksama, semua hasil perbincangan dengan gubernur.