SULTENG RAYA – Wali Kota Palu diwakili Sekretaris Daerah Kota (Sekkot) Palu, Irmayanti Pettalolo, secara simbolis meletakkan batu pertama pembangunan rumah bagi keluarga yatim miskin dan keluarga miskin ekstrem, Jumat (06/09/2024).
Kegiatan yang berlangsung di Jalan Sungai Malino, RT 003, RW 008, Kelurahan Nunu itu dilaksanakan melalui proyek Zakat Support for Poor Orphan Family’s House (ZAKSPOFH). Proyek yang dijalankan selama tahun 2024 tersebut merupakan kerja sama antara Yayasan Relief Islami Indonesia dan Dinas Perumahan dan Permukiman Rakyat Kota Palu.
Sekkot Irmayanti mengatakan, kegiatan itu tidak hanya menjadi momentum penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang kurang mampu, melainkan sebagai bentuk kepedulian Pemkot terhadap masyarakatnya yang kurang mampu.
Untuk itu, Sekkot Irmayanti menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Yayasam Relief Islami Indonesia yang telah menggagas proyek ZAKSPOFH itu.
“Ini menunjukkan betapa besar kepedulian kita semua, baik dari pemerintah maupun organisasi kemanusiaan seperti Yayasan Relief Islami Indonesia, dalam meringankan beban saudara-saudara kita yang berada di garis depan kemiskinan dan kerentanan,” kata Sekkot.
Menurut Sekkot, inisiatif itu merupakan bukti nyata bagaimana zakat dan filantropi dapat dijalankan untuk memberikan manfaat nyata bagi yang membutuhkan. Dengan rencana pembangunan 40 unit rumah layak huni, aman, dan tahan gempa ini bukan hanya menyediakan tempat tinggal, tetapi juga memberikan harapan baru bagi keluarga yatim miskin dan keluarga miskin ekstrem di wilayah rawan bencana di Kota Palu.
“Kita sudah dengarkan tadi, terkait pembangunan hunian layak huni ini, InsyaAllah bukan hanya dibantu rumahnya, tapi juga perabotan di dalamnya,” ungkap Sekkot.
Sebagaimana diketahui bersama, lanjut Sekkot, Kota Palu merupakan wilayah yang memiliki potensi bencana alam yang cukup tinggi. Oleh karena itu, langkah ini sangat tepat dan relevan dalam menjawab tantangan yang dihadapi oleh masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah rawan bencana. Dirinya juga mengingatkan kepada masyarakat, untuk waspada terhadap curah hujan yang tinggi, apalagi di wilayah Jalan Sungai Malino cukup rawan, mengingat air sungai bisa saja meluap kapan saja.
Lebih lanjut Sekkot mengatakan, dengan dibangunnya rumah-rumah yang dirancang untuk tahan gempa, tidak hanya memberikan perlindungan fisik, tetapi juga memberikan ketenangan bagi keluarga-keluarga ini untuk hidup dengan lebih aman dan sejahtera.
“Saya berharap proyek ini dapat menjadi teladan dan menginspirasi banyak pihak untuk turut ambil bagian dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” harap Sekkot.
“Tidak hanya berhenti pada penyediaan rumah, tetapi juga mencakup dukungan-dukungan lain seperti pemberdayaan ekonomi dan sosial agar masyarakat kita dapat mandiri dan lebih kuat dalam menghadapi masa depan,” tambah Sekkot. */JAN