SULTENG RAYA – Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Sulawesi Tengah dan Universitas Tadulako (Untad) melaksanakan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) untuk kegiatan Kemenkeu Goes to Campus di Aula Fakultas Kedokteran Untad, Kota Palu, Senin (29/7/2024).


Kepala Kanwil DJPb Sulteng, Yuni Wibawa dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan Kemenkeu Goes to Campus menjadi upaya Kemenkeu untuk terus melakukan upaya sharing knowledge pengelolaan keuangan negara.
Tahun ini, kata dia, APBN yang digelontorkan di Sulteng sebesar Rp26,5 triliun. Jumlah tersebut tentunya, harus dimanfaatkan dengan baik kuasa anggaran (Pemda/Satker) untuk kemajuan daerah. Pun demikian juga dengan pengawasan dan pengelolaannya.


“Kemenkeu Goes to Campus ini upaya kolaborasi, berbagi pengetahuan dalam hal ini dengan mahasiswa di Untad, bagaimana sebenarnya pengelolaan APBN yang kredibel, yang transparan dan tentunya bisa dipertanggungjawabkan,” katanya kepada awak media.


Dikatakan Kakanwil Yuni Wibawa, kegiatan itu juga merupakan langkah konkret implementasi dalam peran DJPb sebagai regional chief agar menyebarkan informasi kepada lapisan masyarakat, dan menerima masukan serta kajian untuk kemajuan pengelolaan keuangan Negara.


“Kami di Kemenkeu sangat berkomitmen menjalankan kegiatan ini. Ini akan membuka peluang perbaikan-perbaikan pengelolaan keuangan kedepan,” katanya.
Sementara itu, Rektor Untad, Prof. Amar, mengapresiasi langkah Kemenkeu menginisiasi program Kemenkeu Goes to Campus itu. Kata Rektor, Untad sebagai lembaga akademisi sangat mendukung kegiatan itu.


Menurut Rektor, kegiatan itu merupakan upaya peningkatan literasi. Disamping itu, kegiatan-kegiatan kolaborasi seperti itu, juga menjadi implementasi program yang saat ini sedang digalakkan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yakni program merdeka belajar — kampus merdeka (MBKM).
“Ini akan menambah khasanah keilmuan untuk mahasiswa dan juga tenaga pengajar Untad. Kita langsung bisa jalan kegiatan, bulan depan (Agustus 2024, red),” katanya.


Literasi keuangan, menurut Rektor tidaklah mudah, apalagi dengan perkembangan saat ini yang makin dinamis, civitas akademika Untad dituntut untuk mengikuti perkembangan, tidak terkecuali ihwal pengelolaan keuangan Negara.


“Ini tidak mudah untuk memberikan pemahaman. Pengetahuan keuangan ini sangat penting untuk diketahui. Terobosan ini, sebuah pemikiran luar biasa untuk mendekatkan kampus terhadap sistem-sistem keuangan, kajian-kajian keuangan. MoU ini bukan hanya sekadar MoU tapi implementasinya. Pembelajaran-pembelajaran dari sini, ini sangat luar biasa,” tutup Rektor. RHT