SULTENG RAYA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palu terus melaksanakan kunjungan kerja dan silaturahmi kepada sejumlah stakeholder Pemilu. Silaturahmi rutin ini dilakukan dalam rangka mensukseskan Pemilu dan Pilkada Kota Palu yang akan dilaksanakan tahun 2024 mendatang.

Kali ini, KPU Kota Palu melaksanakanan kunjungan kerja dan silaturahmi kepada pihak Kejaksaaan Negeri (Kejari) Palu, Selasa (19/9/2024). Rombongan KPU Palu yang terdiri dari Ketua Idrus, Komisioner Muhamad Musbah dan Haris Lawisi, Sekretaris Aslam Adigama, Kasubag KURL Merlina Bonde diterima langsung oleh Kepala kejaksaan Negeri (Kajari) Palu , Muhammad Irwan Datuiding di ruang kerjanya.

Silaturahmi yang berlangsung secara santai itu, fokus membahas mengenai antisipasi adanya resiko atas tata kelola anggaran Pemilu dan Pilkada tahun 2024.

Antispasi yang dimaksudkan oleh KPU Palu adalah langkah pencegahan atas potensi resiko yang tinggi dalam pengelolaan anggaran Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah tahun 2024 di Kota Palu.

“Salah satu cara yang akan ditempuh oleh KPU Palu disamping taat pada aturan hukum , juga mengintensifkan pola komunikasi dengan pihak kejaksaan, serta pendampingan yang prosedural dan taat hukum,”jelas Idrus.

Dalam mewujudkan pola kumunikasi guna antisipasi resiko, maka KPU Palu akan menggelar agenda rutin Coffee morning dengan pihak stakeholders terkait, dimulai bulan September dan seterusnya.

“Program ini akan dimatangkan dan diputuskan terlebih dahulu melalui rapat pleno rutin maupun rapat pleno terbatas komisioner. Cita-cita akhir dari pola pencegahan ini adalah Pemilu dan Pilkada yang sukses secara tahapan dan sukses mengelola anggaran secara tepat dan sesuai prosedur,”jelas Idrus menambahkan.

Kajari Palu, Muhammad Irwan Datuiding menyambut baik niat KPU untuk meminta pendampingan serta membangun kesamaan persepsi tentang pencegahan resiko kekeliruan dalam pengelolaan anggaran Pemilu dan Pilkada tahun 2024. Kajari Muhammad Irwan Datuiding berpesan agar jangan pernah lengah dalan pengelolaan anggaran.

Menurut Kajari, dalam mengelola anggaran, tentu banyak godaan yang bisa membuat orang-perorang maupun kolektif terjebak dalam perbuatan yang tidak baik. Sehingga, cara yang baik adalah saling berkomunikasi serta memberikan peringatan dini sebelum terlambat dalam mengambil keputusan.*WAN