RAYA-Terdapat dua nama akademisi Universitas Muhammadiyah () masuk dalam jajaran Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (APTIKIS) Periode 2023-2037.

Kedua nama tersebut, masing-masing Rektor Unismuh Palu, Prof. Dr. H. , SE., MM sebagai Dewan Pakar, dan Dekan FAI Unismuh Palu, Dr. Muhammad Rizal Masdul, S.Pdi., M.Pd sebagai Wakil Sekretaris DPP.

Akademisi Unismuh Palu tersebut dilantik bersama dengan para pengurus DPP APTIKIS lainnya di Hotel Dalton Makassar Sulawesi Selatan, Rabu (10/5/2023).

Pelantikan pengurus DPP APTIKIS tersebut sebagai bagian dari rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakernas) selama tiga hari dimulai dari tanggal 9-11 Mei 2023, dengan menghadirkan lebih dari 100 kampus Islam swasta se-.

Sederet Tokoh dan pejabat dijadwalkan hadir dalam Rakernas. Seperti Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid, Gubernur Suawesi Selatan, Ketua Komisi VIIl -RI yang membidangi agama, hingga Jenderal TNI Purnawirawan Moeldoko serta berbagai direktur jenderal dan  direktur dari lintas kementerian.

Ketua Umum APTIKIS, Dr. Maslim Halimin, S.Ag., M.A mengatakan,  Perguruan Tinggi Keagamaan lslam saat ini sedang menghadapi segudang permasalahan.

Dari segi popularitas, cepatnya perkembangan zaman dan membuat masyarakat memandang kuliah dengan jurusan agama kurang menarik. Begitupula terkait kualitas, akses, dan finansial, dimana kampus berbasİs keagamaan kerap belum mampu bersaing dengan kampus umum dan kampus negeri.

“Rakernas ini kami harapkan dapat menjadi momen penting bagi perguruan tinggi keagamaan Islam swasta (PTKIS) untuk bersatu dan membangun kerja sama nasional yang lebih luas. Berkolaborasi, memperkuat diri, dan bersama-sama meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan keagamaan di Indonesial,’ ungkap Maslim Halimin.

Katanya, APTIKIS bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui pengembangan ratusan kampus islam swasta se-Indonesia yang menjadi anggotanya. Oleh karena itu setidaknya dua topik akan dibahas dalam Rakernas untuk nantinya dilaksanakan bersama-sama di setiap kampus lslam swasta.

Yang pertama, pembukaan kerja sama dengan perguruan tinggi umum dan lembaga pendidikan lainnya. Menurut Maslim, jika kampus Islam swasta ingin meningkatkan standar akademik dan menghasilkan luiusan yang berkualitas, kolaborasi mutlak perlu dilakukan.

Kolaborasi tersebut misalnya mempelajari bagaimana kampus umum maupun kampus negeri berhasil dalam meningkatkan kualitas, untuk kemudian diadaptasi oleh kampus Islam swasta, hingga kesempatan berbagi pengetahuan dan meneliti bersama.

Yang kedua, penelitian untuk menghasilkan inovasi dan solusi yang bermanfaat bagi masyarakat. Sesuai dengan misi perguruan tinggi yaitu Tridharma, kampus berkewajiban tidak hanya mengajar dan meneliti, tapi juga untuk mengabdi kepada masyarakat.

“Bagaimana kampus swasta dapat melakukan berbagai kegiatan dan program kerja yang menghasilkan manfaat bagi masyarakat, itu akan kita bahas. untuk peningkatan kompetensi dosen juga akan kita lakukan supaya makin kompeten dalam melaksanakan pengabdian,” lanjut Maslim. ENG