SULTENG RAYA – Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid memastikan pemerintah provinsi akan memberikan dukungan penuh bagi keberlanjutan ekonomi para penenun Donggala.

Komitmen itu ia sampaikan saat membuka Networking of Tenun Central Sulawesi yang digelar di Desa Wisata Towale, Kecamatan Banawa Tengah, Selasa (9/12/2025).

Acara yang juga dirangkaikan dengan peresmian Wisata Pantai Karampuana itu dihadiri lebih dari 200 lebih penenun dari berbagai wilayah Donggala.

Momentum tersebut menjadi forum besar pertama yang mempertemukan penenun, desainer, pemerintah, dan pelaku industri kreatif untuk memperkuat posisi Tenun Donggala di level nasional maupun global.

Dalam sambutannya, Gubernur Anwar menyampaikan kebanggaannya atas kemampuan para pengrajin Donggala yang secara mandiri mampu menciptakan ragam motif dan pola dengan tingkat kerumitan tinggi.

Melihat potensi tersebut, ia menegaskan pemerintah wajib hadir untuk memperkuat kapasitas produksi para penenun.

“Tahun 2026, pemerintah provinsi akan memberikan modal sebesar lima juta rupiah untuk setiap penenun. Ini untuk memastikan semakin banyak karya lahir dari Donggala, dan warisan budaya kita semakin maju,” tegasnya di hadapan ratusan peserta.

Bantuan ini, lanjut Anwar, bukan sekadar dukungan finansial, melainkan investasi daerah untuk menjaga keberlanjutan tradisi, memperbesar kapasitas industri tenun, serta membuka peluang ekonomi baru bagi perempuan dan generasi muda di desa.

Gubernur juga mendorong penenun agar adaptif terhadap selera pasar, terutama generasi muda. Ia menilai motif dengan warna yang tidak terlalu mengilap dan desain yang lebih sederhana kini menjadi tren yang diminati.