Jagung memiliki peran yang cukup penting dan strategis dalam pembangunan nasional dan regional, serta terhadap ketahanan pangan dan perbaikan perekonomian. Disamping itu jagung menjadi penarik bagi pertumbuhan industri hulu dan pendorong industri hilir di dalam sistem dan usaha agribisnis. Pemerintah terus memperkuat agenda hilirisasi sektor pertanian sebagai langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah produk, membuka lapangan kerja, dan mempercepat pemerataan kesejahteraan rakyat.
Pengembangan hilirisasi produk pertanian pun sangat berguna untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat. Melalui hilirisasi para petani dan pelaku agribisnis akan mendapatkan nilai tambah dan jaminan pasar yang luas. Keuntungan yang akan diperoleh oleh petani melalui program hilirisasi pertanian dengan diolah terlebih dahulu, petani berpotensi mendapatkan income hingga 12 kali lipat. Hilirisasi pertanian dilakukan dengan mengolah hasil pertanian menjadi produk turunan lain. Indonesia memiliki potensi untuk menguasai industri hilir pertanian yang akan berpengaruh pada serapan tenaga kerja.
Hilirisasi pertanian di pedesaan akan menciptakan lapangan pekerjaan bagi warga masyarakat, menurunkan angka pengangguran dan mencegah adanya urbanisasi. Jagung merupakan sumber karbohidrat lokal yang kaya serat, vitamin, dan antioksidan, serta mudah dibudidayakan. Melalui diversifikasi pangan, jagung dapat diolah menjadi berbagai produk bernilai tambah seperti keripik, susu jagung, tepung maizena, nasi jagung, hingga puding dan roti.
Inovasi tidak hanya memperluas pilihan pangan masyarakat, tetapi juga membuka peluang usaha baru dan meningkatkan nilai ekonomi hasil pertanian lokal. Diharapkan, pengembangan produk olahan jagung dapat menjadi langkah konkret dalam mewujudkan kemandirian pangan desa dan hilirisasi potensi lokal secara berkelanjutan.
Produktifitas Jagung