Wagub juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran pimpinan BAZNAS periode sebelumnya yang dinilai telah memberikan kontribusi signifikan. Namun, ia menegaskan bahwa kepengurusan baru dituntut menghadirkan standar kerja yang lebih kuat, adaptif, dan berdampak langsung bagi masyarakat.

Ia meminta seluruh program BAZNAS diarahkan pada kebutuhan paling mendesak, di antaranya penguatan ekonomi masyarakat kurang mampu. Program yang sudah berjalan seperti pemeriksaan kesehatan gratis bagi ASN dan masyarakat umum, perkawinan massal untuk mempermudah legalitas kependudukan, sunatan massal, pengobatan gratis, serta dukungan ekonomi bagi warga rentan juga diminta tetap dipertahankan.

Ia pun menyoroti pentingnya legalitas kependudukan sebagai syarat akses bantuan pemerintah. Wagub Reny menilai bahwa program perkawinan massal yang selama ini digagas BAZNAS bukan sekadar seremoni, tetapi merupakan solusi nyata bagi banyak warga yang kesulitan memperoleh dokumen resmi untuk menerima bantuan sosial.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, kata Wagub, berkomitmen memperkuat sinergi dengan BAZNAS dalam upaya penanggulangan kemiskinan ekstrem dan pemberdayaan masyarakat. Seluruh program pemerintah, mulai Asta Cita Presiden Republik Indonesia hingga program unggulan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, yakni 9 BERANI diminta untuk bergerak sejalan dan saling melengkapi.

Ia juga menegaskan pentingnya menghidupkan nilai spiritualitas dalam penyelenggaraan pemerintahan. Pemerintah provinsi melalui Program BERANI Berkah, berupaya kembali membiasakan berhentinya seluruh aktivitas kantor saat waktu shalat tiba sebagai bentuk implementasi nilai religius dalam aktivitas birokrasi. *WAN