Sementara, Ketua Umum KRESNA HIMPSI, Anrilia E.M. Nindyah, Ph.D menambahkan, setelah pembekalan guru yang dilaksanakan di Kota Palu, kegiatan dilanjutkan di Poso dengan menyasar 31 sekolah terdampak bencana yang tersebar di 17 titik.

Menurut, Anrilia rangkaian dukungan psikososial ini, bukan hanya melibatkan siswa, namun seorang guru juga merupakan korban dari peristiwa bencana itu sendiri, sehingga bukan hanya dilakukan pemulihan tetapi juga para guru diharapkan mampu menjadi fasilitator melakukan mitigasi awal penanganan psikologis anak.

Direktur PKPLK (Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus) Kemendikdasmen, Saryadi, saat membuka acara tersebut mengatakan, guna menciptakan kelancaran proses di satuan pendidikan, pihaknya memiliki program Satuan Pendidikan Aman Bencana, sehingga kegiatan yang dilaksanakan Himpsi merupakan kolaborasi yang strategis dalam hal penanganan dampak bencana terhadap satuan pendidikan.

“Adanya kegiatan yang dilaksanakan Himpsi, tentunya kita semua akan lebih tahu bahwa ada permasalahan di satuan pendidikan, khususnya dampak psikologis pascabencana,” jelasnya. AMR