“Saya kira para penganut agama harus memiliki iman yang kokoh terhadap ajaran agamanya masing-masing. Tetapi di sisi lain bersifat terbuka dalam menerima dan mengapresiasi perbedaan keyakinan penganut agama lain,”ujarnya.
Sikap terbuka dan apresiatif inilah yang akan memungkinkan seluruh umat manusia, terlepas dari latar belakang keagamaannya, untuk hidup bersama, toleran, dan saling mendukung dalam kehidupan sosial.
“Toleransi dan saling mendukung dalam kehidupan sosial sebagai sesama anak bangsa harus menjadi prioritas. Kita harus berkolaborasi untuk kepentingan bersama di atas perbedaan-perbedaan,”tambahnya.
Prof. Zainal berharap, peringatan Hari Toleransi Internasional ini dapat menjadi momentum bagi seluruh masyarakat untuk mempererat tali persaudaraan dan menolak segala bentuk ekstremisme dan intoleransi.
“Saya kira dengan pemahaman moderasi beragama yang baik, kita menjamin umat manusia bisa hidup berdampingan dengan damai, aman, dan rukun,” jelasnya. AMR