SULTENG RAYA – Memperingati Hari Toleransi Internasional yang jatuh pada 16 November, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah menyerukan pesan mengenai esensi kerukunan sejati.
Ketua FKUB Sulteng, Prof. Dr. KH. Zainal Abidin, M.Ag, menegaskan kunci hidup berdampingan secara damai, aman, dan rukun bukanlah terletak pada pengorbanan keyakinan, melainkan pada pembangunan pemahaman moderasi beragama yang kokoh dan terbuka.
Prof. Zainal menyampaikan bahwa tujuan utama dari membangun kerukunan tidak perlu menuntut adanya penyeragaman atau pengorbanan akidah. “Yang ingin kita tuju adalah kerukunan yang tidak perlu mengorbankan keyakinan dan kemurnian masing-masing agama. Ini adalah prinsip dasar yang harus dipahami oleh seluruh anak bangsa,” ujar Prof Zainal, Sabtu (15/11/2025).
Ia menjelaskan toleransi sejati bukanlah berarti mencampuradukkan ajaran agama, melainkan menciptakan ruang aman di mana setiap pemeluk agama dapat menjalankan ibadahnya tanpa rasa takut atau intervensi.
Menurut Prof. Zainal, moderasi beragama menjadi landasan utama untuk mewujudkan kehidupan sosial yang harmonis. Moderasi mengajarkan umat beragama untuk bersikap terbuka dan mengedepankan akal sehat.