Dalam forum itu, Rizal juga menyampaikan langsung kepada Dirjen PSP Kementerian Pertanian mengenai keterbatasan kewenangan pemerintah daerah terkait pengadaan bibit, pupuk, maupun alsintan akibat regulasi baru.

“Kami berharap ada evaluasi regulasi. Saat ini, Bupati maupun Gubernur tidak bisa lagi membeli bibit dan pupuk sendiri. Padahal kebutuhan di lapangan mendesak. Begitu juga dengan asuransi pertanian, yang belum mendapat subsidi di Kabupaten Sigi. Kalau ada subsidi, Insya Allah bisa meringankan petani kecil yang sangat bergantung pada hasil panen,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Rizal menekankan arah pembangunan ekonomi Sigi yang difokuskan pada sektor pertanian berkelanjutan dan pariwisata.

“Sigi tidak punya laut. Karena itu kami berkomitmen memilih emas hijau, bukan emas kuning. Pertanian adalah masa depan kita. Bahkan, beberapa tambang emas ilegal sudah kami tutup. Itu bentuk komitmen kami menjaga lingkungan dan meneguhkan Sigi sebagai kabupaten pertanian,” tegasnya.

Rizal juga memaparkan upaya Pemkab Sigi dalam memperkuat kelembagaan petani melalui Koperasi Merah Putih. Koperasi ini difokuskan hanya untuk sektor pertanian agar tidak keluar dari tujuan awal.

“Saya sedikit khawatir jika koperasi dibiarkan bergerak ke simpan pinjam, nanti lebih banyak pinjamnya daripada simpanannya. Karena itu kami fokuskan ke pertanian. Contohnya di Desa Maku, koperasi Merah Putih sedang mengakses pinjaman Rp1 miliar dari BRI. Dana itu akan diputar untuk membeli bibit, pupuk, hingga hasil panen. Hasilnya nanti koperasi yang membeli dan menjual, sehingga uang berputar di petani sendiri,” jelas Rizal.

Ia menambahkan, pola ini diharapkan dapat memperkuat daya tahan petani sekaligus meningkatkan kesejahteraan mereka melalui manajemen keuangan yang sehat.

Ke depan, Pemkab Sigi juga menyiapkan 1.200 hektare lahan baru untuk panen raya berikutnya, dengan alokasi dana Rp5 miliar untuk optimalisasi. Selain itu, Pemprov Sulteng turut membantu dengan program cetak sawah baru seluas 4.000 hektare, dari total 10.000 hektare lahan yang siap digarap di Kabupaten Sigi.

“Sigi memiliki 16 kecamatan dan 177 desa. Insya Allah, seluruh lahan yang ada siap mendukung ketahanan pangan nasional sesuai Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Dengan pola tanam serentak, penyediaan bibit, serta dukungan sarana prasarana, saya yakin pertanian Sigi akan semakin tumbuh,” pungkas Rizal. FRY