Sebab, informasi yang diterima menunjukkan bahwa wilayah tersebut telah digarap oleh orang-orang dari luar daerah.

Rizal juga menekankan visinya untuk menjadikan Sigi sebagai Daerah Emas Hijau, yaitu wilayah yang mampu mengembangkan potensi alamnya secara berkelanjutan, terutama di sektor pertanian, tanpa harus merusak lingkungan.

“Sigi punya peluang emas, tapi bukan emas dari perut bumi yang dicuri secara liar. Emas kita adalah alam yang lestari dan pertanian yang kuat,” ujarnya.

Sementara itu, Asisten I Setdaprov Sulawesi Tengah, Fahrudin D. Yambas, mewakili Gubernur, menekankan pentingnya peran semua pihak dalam menjaga kelestarian Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) sebagai kawasan konservasi strategis.

“Hutan ini adalah paru-paru dunia. Sayangnya, segelintir orang merusaknya dengan aktivitas PETI. Pemprov Sulteng akan terus berkomitmen membantu penertiban dan menindak tegas aktivitas serupa di wilayah lain,” ungkapnya.

Komitmen yang sama juga diungkapkan oleh Kepala BTNLL, Titik Wurdiningsih terkait aktivitas PETI di Sigi.