“Tapak Suci merupakan bagian dari budaya asli Indonesia yang telah berkembang pesat di dalam maupun luar negeri. Kita semua, baik individu maupun perguruan, punya tanggung jawab moral untuk melestarikannya. Dengan mengikuti kejuaraan dunia ini, kami berharap para atlet muda dapat menunjukkan semangat sportivitas, jiwa ksatria, dan mampu mengharumkan nama daerah serta bangsa,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa sebagai anggota dari Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Tapak Suci terus berupaya melahirkan atlet-atlet yang tangguh, berprestasi, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran serta kedisiplinan.

Partisipasi dalam kejuaraan dunia ini, lanjutnya, juga menjadi bagian dari strategi pembinaan jangka panjang Tapak Suci Sulteng dalam mencetak atlet masa depan yang siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

“Harapannya, bisa membawa pulang lebih banyak medali dibanding tahun sebelumnya. Pada Kejuaraan Dunia I tahun 2024 lalu, kami berhasil meraih satu medali. Tahun ini, semoga hasilnya lebih baik,” harap Anto yang juga merupakan pegawai di Unismuh Palu ini.  ENG