“Kedisiplinan dalam penggunaan sarana prasarana masjid juga sangat penting. Imam harus diperhatikan kesejahteraannya, pengelolaan keuangan harus tertib dan transparan, karena ini menyangkut dana dari jamaah. Kebersihan masjid juga harus menjadi prioritas,” tegas Rektor.

Lebih lanjut, ia juga mengarahkan agar mahasiswa dilibatkan dalam kepengurusan masjid untuk memberikan mereka ruang berkontribusi dalam aktivitas keislaman. Tak kalah penting, safari Ramadhan harus dipersiapkan dari jauh-jauh hari dan dikoordinasikan dengan pihak keuangan terkait pembiayaan kegiatan tersebut.

Sementara itu, Ketua LP2AIK Unismuh Palu, Fery, S.Sos., M.Ap., menyambut baik pertemuan perdana tersebut dan menganggapnya sebagai awal yang positif dalam menumbuhkan semangat dakwah di kampus.

“Insyaallah ini menjadi momentum baik untuk menghidupkan kembali dakwah Muhammadiyah di lingkungan kampus, khususnya di Masjid Ulil Albab. Kami juga meminta agar kajian-kajian keperempuanan seperti fiqih perempuan bisa diaktifkan kembali, bekerja sama dengan ‘Aisyiyah,” ujar Fery.

Senada dengan hal itu, Sekretaris Pengurus Masjid Ulil Albab, Dr. Muliadi, menyatakan kesiapan untuk menjalankan semua arahan yang telah disampaikan oleh pimpinan universitas.

“Kami berkomitmen melaksanakan arahan dari Rektor dan LP2AIK. Salah satu langkah awal kami adalah membuka pelatihan baca Alquran bagi sivitas akademika,” ungkapnya.

Dengan terbentuknya kepengurusan baru ini, Masjid Ulil Albab diharapkan dapat semakin aktif sebagai pusat spiritual dan intelektual kampus, serta menjadi ruang pembinaan nilai-nilai keislaman khas Muhammadiyah yang mencerahkan dan berkemajuan.*ENG