Lebih jauh, Zainal juga menyambut baik prinsip keterwakilan perempuan yang dikedepankan dalam proses rekrutmen SDM BP Haji. Hal ini kata dia, mencerminkan semangat kesetaraan dan penghargaan terhadap kapasitas setiap individu tanpa melihat latar belakang agama atau gender.
“Kami berharap langkah ini bisa menjadi model bagi lembaga-lembaga negara lainnya. Profesionalitas dan integritas harus menjadi tolok ukur utama, bukan identitas keagamaan,”tegas Zainal.
Dengan kebijakan rekrutmen yang inklusif dan berbasis kompetensi, FKUB Sulteng optimistis bahwa BP Haji akan menjadi lembaga yang solid, akuntabel, dan mampu menghadirkan pelayanan terbaik bagi umat Islam, sekaligus mencerminkan nilai-nilai keindonesiaan yang menjunjung tinggi keberagaman. AMR