“Program ‘Satu Juta Mangrove untuk Teluk Tomini’ bukan hanya bagian dari pelestarian, tetapi juga pemulihan habitat alami biota laut yang terdampak krisis iklim,” jelasnya.
Dalam kesempatan ini, Leo juga mengajak semua pihak untuk menjadikan teknologi sebagai senjata penting dalam menjaga lingkungan. Mulai dari kampanye, pengelolaan limbah melalui teknologi daur ulang, pemantauan deforestasi lewat citra satelit, hingga filtrasi air dan sistem irigasi pintar.
Sebab, menurutnya, jika teknologi dimanfaatkan dengan tepat, akan membuka jalan baru bagi efisiensi dan keberlanjutan lingkungan. Olehnya, FKPAPT mendorong lebih banyak organisasi, lembaga, kelompok, dan komunitas untuk mengadopsi teknologi ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.
“Pelestarian tak selalu harus dengan hal besar. Gunakan ulang, kurangi konsumsi plastik, dan tanam pohon di pekarangan adalah contoh kecil yang berdampak besar. Upaya menjaga kelestarian lingkungan adalah tanggung jawab kolektif. Di mana pemerintah sebagai regulator, masyarakat sebagai pelaksana, dan organisasi, lembaga, kelompok, serta komunitas sebagai penggerak,” pungkasnya.AMR