Pengelolaan lahan nantinya akan dilakukan melalui kerja sama dengan kelompok tani, serta pengawasan teknis dari Dinas Kehutanan dan instansi terkait.

“Yang penting lahannya dulu tersedia. Setelah itu kita cari solusi bersama agar bisa diolah menjadi perkebunan durian rakyat,” jelasnya.

Anwar menargetkan dalam waktu lima tahun ke depan Kabupaten Parmout dapat memiliki setidaknya 5.000 hektare perkebunan durian.

Menurutnya, ketersediaan bahan baku dalam jumlah besar akan menjadi daya tarik utama bagi investor, baik dalam negeri maupun luar negeri. Tak hanya soal kuantitas, Dia juga menekankan pentingnya menjaga kualitas durian sebagai komoditas unggulan.

“Saya minta Bupati terus mengawal standar kualitas dan cita rasa durian. Ini kunci agar produk kita bisa bersaing di pasar global. Kalau semua bergerak bersama, saya yakin Kabupaten Parigi Moutong bisa menjadi raksasa baru di dunia pertanian, khususnya durian,” pungkasnya.

Sementara itu Ketua Kadin Parmout, Faradiba Zaenong dalam sambutannya mengatakan, Kabupaten Parmout mendapat penghargaan menjadi tuan rumah ekspor durian beku perdana Indonesia ke Tiongkok.

Menurutnya menjadi tuan rumah ekspor merupakan peluang penting dalam perhelatan ekonomi daerah, dan memungkinkan akan masuknya ribuan investor.