SULTENG RAYA – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Dr H Anwar Hafid, MSi mendorong Kabupaten Parigi Moutong (Parmout) menjadi lumbung durian dunia.
Hal ini disampaikannya saat membuka Focus Group Discussion (FGD) bertema Dari Ladang ke Dunia dalam rangka persiapan ekspor perdana durian beku ke Tiongkok yang digelar oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Parmout di auditorium Kantor Bupati Parmout, Rabu (04/06/2025).
Anwar mengatakan, saat ini produksi durian terbesar di dunia masih di kuasai oleh negara Laos dengan luas lahan mencapati 3.000 hektar. Namun Dia menyakini Parmout dapat melampauinya.
“Saat ini, perkebunan durian terbesar di dunia masih dikuasai oleh Laos dengan luas lahan mencapai 3.000 hektare. Tapi saya yakin, Kabupaten Parigi Moutong punya peluang besar untuk melampaui itu. Potensi lahan dan dukungan masyarakat menjadi modal utama bagi Parigi Moutong untuk menjelma sebagai lumbung durian nasional bahkan global,”ujarnya.
Anwar meminta agar FGD tersebut tidak hanya berhenti pada wacana, tetapi dapat menghasilkan strategi konkret dan rencana aksi yang nyata.
“Mulai sekarang, saya minta seluruh jajaran di tingkat kecamatan dan desa mendata ketersediaan lahan yang bisa dimanfaatkan. Kita akan tanam bibit durian secara masif,” tegasnya.
Sebagai langkah awal, Anwar menginstruksikan para camat dan kepala desa untuk segera melakukan inventarisasi lahan potensial, termasuk kawasan hutan yang dapat dikembangkan sebagai area penanaman durian.