Dr. Riza Ul Haq, yang kini menduduki posisi Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. Raja Juli Antoni, yang dipercaya sebagai Menteri Kehutanan. Tak hanya itu, kader-kader Pemuda Muhammadiyah juga berperan aktif di berbagai lembaga penting lainnya, seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Ombudsman Republik Indonesia, hingga Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
“Ini membuktikan bahwa Pemuda Muhammadiyah telah menjawab tantangan zaman. Kita tidak cukup menjadi penggerak sosial di komunitas, tetapi juga harus berada di ruang-ruang strategis sebagai pengambil keputusan,” ujar Prof Rajindra menegaskan.
Namun demikian, Prof Rajindra mengingatkan bahwa kesuksesan di tingkat nasional harus juga tercermin di level daerah. Dalam konteks Sulawesi Tengah, Ia berharap kader Pemuda Muhammadiyah dapat lebih aktif dan mengambil peran penting dalam pembangunan daerah.
“Pemuda Muhammadiyah di Sulawesi Tengah harus siap mengisi ruang-ruang pengabdian. Baik di sektor pendidikan, pemerintahan, media, maupun masyarakat sipil. Jangan sampai hanya menjadi penonton di rumah sendiri, sementara kader dari luar sudah melangkah jauh,” ujarnya.
Lebih jauh, ia menyampaikan bahwa momentum Milad ke-93 ini harus dijadikan sebagai titik tolak untuk memperkuat konsolidasi organisasi, kaderisasi, dan positioning strategis Pemuda Muhammadiyah sebagai kekuatan moral-intelektual di Indonesia.
“Pemuda Muhammadiyah harus menjadi bagian dari solusi bangsa. Bukan hanya menjadi pengamat, tapi menjadi pelaku sejarah dan penggerak perubahan. Mari kita jawab tantangan masa depan dengan semangat pengabdian dan integritas,” harap Prof Rajindra.ENG