SULTENG RAYA— Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu, Prof. Dr. H. Rajindra, SE., MM, menyampaikan harapannya agar peran Pemuda Muhammadiyah dalam pembangunan daerah dan nasional semakin dirasakan oleh masyarakat.

Menurut Prof Rajindra, Pemuda Muhammadiyah bukanlah organisasi kepemudaan biasa. Sejak berdiri pada 2 Mei 1932 di Yogyakarta, organisasi ini telah menjadi kawah candradimuka bagi lahirnya kader-kader muda yang kini tampil sebagai tokoh bangsa di berbagai bidang strategis.

“Pemuda Muhammadiyah telah membuktikan eksistensinya dari masa ke masa. Ini bukan sekadar gerakan pemuda, melainkan gerakan moral dan intelektual yang konsisten melahirkan pemimpin berintegritas untuk bangsa dan negara,” ungkap Prof Rajindra, Kamis (29/5/2025).

Ia juga mengingatkan pentingnya fenomena diaspora kader, yaitu penyebaran kader Pemuda Muhammadiyah ke berbagai posisi strategis, baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional. Menurutnya, ini merupakan indikator bahwa organisasi ini mampu menjawab tantangan zaman.

“Kini kita melihat kader Pemuda Muhammadiyah tidak hanya aktif di akar rumput, tetapi juga turut menentukan arah kebijakan nasional,” katanya.

Beberapa contoh nyata dari diaspora kader tersebut terlihat dalam berbagai jabatan penting yang kini diemban oleh kader Pemuda Muhammadiyah. Di antaranya Dzulfikar A. Tawalla, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, yang kini menjabat sebagai Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) / Wakil Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).