SULTENG RAYA– Dalam rangka memperingati Hari Kartini dan Hari Pendidikan Nasional, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Fakultas Hukum Universitas Tadulako (Untad) menggelar kegiatan pengembangan diri bertajuk Demo Tatarias dan Lomba Meriah Wajah, Jumat (23/5/2025), bertempat di ruang Vicom Fakultas Hukum.

Acara ini menghadirkan pemateri sekaligus juri dari Sistah Make Up, Sri Nurfitrih, yang memberikan demo langsung teknik merias wajah kepada para anggota DWP. Dalam sesi demo tersebut, Sri mempraktikkan tata rias pada salah satu model secara langsung sembari memberikan penjelasan mendalam terkait teknik, pilihan warna, dan cara pengaplikasian makeup agar sesuai dengan karakter wajah.

Ketua DWP Fakultas Hukum Untad, Ny. Hj. Ernitasri Mulyadi Awaluddin, dalam keterangannya menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja pengembangan diri DWP, yang mencakup pelatihan keterampilan seperti merias, menjahit, dan memasak.

“Untuk kali ini, kami fokus pada keterampilan merias wajah, karena ini merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi ibu-ibu. Tapi bukan berarti menjahit dan memasak tidak penting. Kami hanya menyesuaikan prioritas, karena masih ada beberapa anggota yang belum begitu terampil dalam hal berdandan,” ungkap Hj. Ernitasri.

Usai sesi demo, kegiatan dilanjutkan dengan Lomba Meriah Wajah, di mana sebanyak 12 anggota DWP ikut berpartisipasi untuk merias wajah mereka sendiri. Lomba ini berlangsung dalam suasana penuh semangat dan kekeluargaan, dengan antusiasme peserta yang tinggi.

Lebih lanjut, Hj. Ernitasri menjelaskan bahwa DWP Fakultas Hukum terdiri dari tiga bidang utama, yakni ekonomi, pendidikan, dan sosial budaya. Menurutnya, kegiatan kali ini mampu merangkul ketiga bidang tersebut secara terpadu.

“Melalui demo dan lomba merias, aspek pendidikan dan sosial budaya tercakup. Sementara aspek ekonomi juga kami angkat melalui pameran hasil kerajinan tangan UMKM dari anggota, seperti produk makanan olahan,” jelasnya.

Selain sebagai ajang pelatihan dan hiburan, kegiatan ini juga dimanfaatkan sebagai momentum mempererat kebersamaan antaranggota Dharma Wanita. Dikatakan Ernitasri, dengan latar belakang yang beragam mulai dari dosen, pegawai, hingga istri dosen, DWP perlu membangun solidaritas agar tetap solid dan kompak.

“Alhamdulillah, antusiasme anggota sangat besar. Mereka merasa dilibatkan dan diberdayakan. Ini yang menjadi semangat kami, agar seluruh unsur perempuan di Fakultas Hukum bisa dirangkul dan aktif dalam setiap kegiatan,” tuturnya. ENG