SULTENG RAYA – Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) berhasil mengekspor 60 kontainer durian frozen (beku) ke China. Durian tersebut dikemas dari Packing House (PH) Parigi Moutong (Parmout) dan Palu, namun sumber buah duriannya berasal Kabupaten Parmout dan Poso.

“Kita belum ada pendataan terbaru, yang pasti di bulan Maret kurang lebih sudah ada 60 kontainer yang sudah terekspor. Ini sudah di
akhir musim, buah sudah mulai berkurang. Akhir bulan ini atau bulan depan, kita akan memberikan update data terbaru berapa total kontainer yang sudah keluar dari Sulawesi Tengah,” ujar Sekjen Asosiasi Perkebunan Durian (Apdurin), Aditya usai menghadiri serah terima jabatan Kapolres Parmout, Selasa (6/5/2025).

Terkait ekspor buah durian segar (fresh) dari Parmout dan Sulteng, Aditya mengakui banyak ditemukan masalah.

Masalah itu muncul karena pengelolaan tanaman durian di Parmout dan Sulteng pada umumnnya, masih sangat konvensional belum sama dengan negara lain.

Permasalahan tersebut antara lain adalah penanganan pohon durian, standarisasi penggunaan obat dan paling utama adalah penanganan hama penyakit.

“Karena memang kita terlalu konvensional, tidak ada metode penanganan penyakit yang tedaftar dengan baik, tidak terdokumentasi dengan baik. Ini PR, petani kita belum paham dan ini mungkin butuh waktu yang panjang untuk pelan-pelan kita sosialisasikan,”jelasnya.