“Jadi saya tanya, memang kalau sampai begitu mahal Pak? Kanitnya menjawab, begini ya bu, saya kasih gambaran, ibu siapkan saja Rp10 juta. Saya terdiam, setelah itu kami diberikan surat pemanggilan pemeriksaan di Polres Parigi Moutong,” bebernya.

Lanjut Ninik, jika dana Rp10 juta bisa terpenuhi di Polres parmout, maka kasus akan selesai dan langsung keluar dengan satu paket sepeda motor yang digunakan anaknya serta korban.

Pada akhirnya Ninik dan FK pun memenuhi panggilan Polres Parmout, diantarkan seorang personel Polsek Moutong pada 27 April 2025.  Terhitung selama tiga hari Ninik mendampingi anaknya menjalani pemeriksaan di Polres Parmout.

Mirisnya, Ninik yang tidak memiliki sanak saudara di Parigi, terpaksa harus tidur di teras masjid dalam kompleks Polres Parmout.

“Ini baju terakhir saya yang bersih, semua pakaian sudah kotor. Uang saja sudah mulai menipis. Kami diminta untuk menunggu hingga Kasat Lantas pulang dari umroh dulu,” tuturnya. 

Menanggapi itu, Kanit Lakalantas Polres Parmout, Iptu Ansar menegaskan, kasus kecelakaan lalu lintas di Desa Moutong Timur masih dalam proses penyelidikan.

Ia menyebut, pihaknya tidak melakukan proses penahanan terhadap pelaku yang masih di bawah umur.

“Sementara ini, masih dalam tahap pemeriksaan di Polres Parigi Moutong, kita juga tidak lakukan penahanan,” jelasnya.