Oleh: –
Mr. Annas Nitimung
Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi
Universitas Andalas
Dalam kerangka pembangunan nasional, komunikasi seharusnya berperan sebagai jembatan antara kebijakan pemerintah dan kebutuhan masyarakat. Namun, realitas menunjukkan bahwa komunikasi pembangunan sering kali gagal menjalankan fungsinya. Kegagalan ini tidak hanya menyebabkan resistensi masyarakat terhadap program pembangunan, tetapi juga menciptakan kesenjangan sosial dan ketidakpercayaan terhadap institusi publik.
1. Kegagalan Komunikasi Partisipatif
Salah satu kegagalan paling mencolok dalam komunikasi pembangunan adalah minimnya pendekatan partisipatif. Pemerintah seringkali menggunakan pendekatan top-down, dengan asumsi bahwa masyarakat adalah penerima pasif informasi. Padahal, pembangunan yang berkelanjutan menuntut partisipasi aktif masyarakat sejak tahap perencanaan.
Studi oleh Servaes (2008) menekankan pentingnya pendekatan “Another Development” yang menempatkan masyarakat sebagai subjek, bukan objek pembangunan. Tanpa pelibatan aktif, komunikasi pembangunan cenderung menjadi alat propaganda, bukan dialog transformatif.
2. Bahasa yang Tidak Akrab dengan Konteks Sosial Budaya