SULTENG RAYA – Hujan dengan insentitas sedang hingga lebat di wilayah Kabupaten Parigi Moutong, Sabtu malam (22/6/2024) telah menyebabkan banjir bandang di beberapa tempat di wilayah Kabupaten Parigi Moutong. Banjir bandang terparah melanda empat desa yakni Desa Tanalanto Kecamatan Torue, Desa Tindaki Kecamatan Parigi Selatan dan Desa Sibalago dan Desa Sienjo Kecamatan Toribulu.

Berdasarkan laporan Pusdalops BPBD Kabupaten Parigi Moutong, banjir bandang melanda Desa Sibalago dan Sienjo sekitar pukul 04.38 WITA.

Kronologis kejadian akibat hujan dengan intesitas sedang hingga lebat di KecamatanToribulu menyebabkan meluapnya air sungai Toribulu sehingga mengakibatkan banjir bandang di Dusun III dan IV Tompo Desa Sibalago dan perumahan nelayan Desa Sienjo akibat bertemunya air laut pasang dan luapan air sungai Toribulu.

Satu orang warga Desa Sibalago atas nama Andi Nur Hayati (70 tahun) yang hanyut ditemukan meninggal dunia. Sedangkan dua warga yang sebelumnya dinyatakan hilang telah ditemukan dalam keadaan selamat.

Warga terdampak banjir di Desa Sibalago sebanyak 99 KK dan di Desa Sienjo sebanyak 30 KK

Kemudian satu unit  jembatan yang menghubungkan antara Desa Sibalago & Sienjo terputus.

Anggota DPRD Parigi Moutong, Rusno yang berdomisili di Desa Sienjo juga mengalami kerugian akibat banjir bandang tersebut. Rusno mengaku memiliki empang bersama keluarganya seluas 12 hektar yang siap. Empang yang berisi ikan bandeng dan udang tersebut rencananya akan dipanen pada Minggu (23/6/2024).

“Rencana mau panen hari ini (kemarin,red) karena tadi malam sebagian empang sudah mulai dikeringkan. Namun apalahdaya, banjir telah melanda pada malam sebelumnya,”ujar Rusno melalui ponsel tadi malam.

Akibat gagal panen tersebut kata Rusno, dirinya mengalami kerugian mecapai Rp200-juta.

Rusno juga menuturkan, bantuan pemerintah telah masuk ke wilayah terdampak banjir dan telah dibuatkan posko pengungsian.

“Bantuan dari BPBD, Tagana, TNI, Polri dan unsur lainnya telah masuk membantu masyarakat yang terdampak banjir. Lokasi paling parah di Dusun III dan IV Tompo Desa Sibalago,”jelasnya.

Sementara itu banjir yang melanda Desa Tanalanto dan Tindaki terjadi sekitar pukul 21.00 WITA.

Ari Syafrul warga Desa Talananto menuturkan, banjir yang melanda dua tersebut akibat luapan air sungai Tindaki hingga menyeberang jalan Trans Sulawesi. Banjir tersebut katanya menyebabkan 107 rumah di Desa Talanto terendam air bercampur lumpur setinggi 70-75 cm.

“Sebenarnya hujannya tidak lama hanya sekitar satu jam, tapi bagian hulu sungai sudah terlihat gelap sejak sore hari. Puncak sekitar pukul 21.00 WITA air sungai Tindaki meluap hingga menyebarang jalan Trans Sulawesi. Warga sudah berteriak mengungsi, kami pun langsung berlarian ke tempat pengungsian di masjid, kantor desa dan rumah warga lain yang tidak terdampak,”jelas Ari tadi malam.

Kerugian lain yang diderita warga kata Ari, sebanyak 20 ekor sapi milik warga yang hilang diterjang banjir.

Namun demikian, kata Ari bantuan dari pemerintah dan masyarakat mulai berdatangan diantaranya bantuan air minum, makanan dan kebutuhan lainnya. Bahkan katanya anggota DPR RI Anwar Hafid didampingi Wakil Wali Kota Palu, Reny Lamadjido telah melakukan peninjauan sekaligus akan menyalurkan bantuan selimut, terpal dan bantuan lainnya. AJI