SULTENG RAYA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berkomitmen untuk terus mendampingi dan memberdayakan pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) melalui program Klasterku Hidupku.
Klasterku Hidupku menjadi wadah bagi para pelaku UMKM untuk terus mengembangkan bisnisnya.
Klaster Usaha Jamu Bintara yang terletak di Kelurahan Kutobatu, Kecamatan Ilir Timur 3, Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi salah satu klaster yang mendapatkan pendampingan dan pemberdayaan dari BRI. Klaster Usaha Jamu Bintara berhasil memberdayakan para ibu-ibu untuk membantu perekonomian keluarga.
Kisah ini berawal dari minat masyarakat Palembang yang masih gemar mengkonsumsi jamu tradisional. Mereka percaya bahwa jamu memiliki banyak manfaat seperti bisa membantu meningkatkan imunitas tubuh, menjaga kadar kolesterol, membantu meningkatkan nafsu makan, dan mengatasi berbagai macam keluhan mulai dari batuk berdahak, sakit kepala sampai wasir.
Menangkap adanya peluang usaha atas kepercayaan tersebut, ibu-ibu di sana mulai menekuni usaha jamu. Mereka memproduksi jamu dari dapur rumahnya masing-masing.
Soal rasa, jamu buatan warga Kampung Nyamu Bintara ini tidak bisa dipandang remeh. Meski pembuatannya masih tradisional, peramu jamu di sana mampu menjaga rasanya tetap otentik.
Mengenai kualitas, jamu produksi warga Kampung Nyampung Bintara ini tak perlu diragukan. Menggunakan rempah-rempah tanpa campuran zat kimia apapun, ramuan herbal ini diyakini moncer untuk menjaga kesehatan tubuh. Tak pelak, usaha jamu ini pun menjadi bisnis yang turun temurun.
Dian Lestari Ekawati adalah salah satu warga yang masih melanjutkan usaha turun temurun tersebut. Perempuan berusia 42 tahun itu sudah berjualan sejak tahun 2019 lalu. Dia biasa menjajaki dagangannya di Pasar Kuto. Meski menjalankan usaha turun temurun, tantangan berbisnis tak pernah bisa dihindari.
“Jelas saya sempat mengalami kendala. Pertama yang tidak bisa dipungkiri adalah dari sisi modal, karena kalau mau menaikan penjualankan harus punya banyak modal. Jadi itu yang menjadi kendala awal,” terang Dian yang juga merupakan Ketua Klaster Jamu Usaha Bintara.
Beruntung kendala tersebut bisa segera teratasi berkat bantuan modal dari BRI berupa pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR). Dana tersebut kemudian dimanfaatkan untuk menambah modal memajukan usaha jamu.
Usaha Makin Moncer Berkat Program Klasterku Hidupku
Selain itu, usaha jamu yang dijalankan Dian Lestari Ekawati bersama anggota klaster lainnya juga semakin berjalan lancar setelah mengikuti program Klasterku Hidupku yang digagas oleh BRI. Melalui program ini, pihaknya bersama 22 anggota klaster lainnya mendapatkan bantuan berupa blender dan papan identitas usaha yang bisa dipasang di rumahnya masing-masing.
Selain diberikan bantuan pinjaman modal usaha, para nasabah KUR BRI juga mendapatkan pelatihan dan pembinaan. Pelatihan yang diberikan berupa strategi berjualan, memasarkan produk hingga diberikan akses memperluas pasar.
“Alhamdulilah dengan bantuan BRI, usaha kami juga semakin meningkat. Dari segi penjualan kami juga meningkat, karena sering diajak oleh BRI untuk ikut bazar-bazar gitu kan. Jadi selain nama yang semakin terkenal, otomatis omsetnya juga naik,” tutur Dian.
Untuk memudahkan pembayaran, BRI juga memfasilitasi seluruh anggota Klaster Usaha Jamu Bintara untuk membuat QRIS BRI. Menurutnya, dengan menggunakan QRIS BRI, transaksi menjadi lebih mudah. Selain itu, anggota klaster juga dikenalkan dengan aplikasi BRImo yang berfungsi untuk membayar tagihan dan transaksi lainnya.
Dian berharap, klaster ini bisa semakin berkembang, maju dan berinovasi. Dia juga berharap, anggota klaster dapat terus bertambah sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dan juga menggerakkan perekonomian di daerah tersebut.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa BRI memiliki komitmen untuk terus mendampingi dan memberdayakan pelaku UMKM lewat program Klasterkuhidupku. Ia menjelaskan bahwa program Klaster Usaha ‘Klasterku Hidupku’ telah menjadi wadah bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan bisnisnya.
“Secara umum, strategi BRI akan fokus pada pemberdayaan berada di depan pembiayaan. BRI sebagai bank yang berkomitmen kepada UMKM telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi, hingga interkoneksi,” ujar Supari. RHT